PARBOABOA, Jakarta – Kanker paru-paru menjadi salah satu penyebab pertama kematian akibat kanker pada pria dan penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia.
Di Indonesia, kanker paru-paru juga merupakan kanker yang umum terjadi dimasyarakat. Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) tercatat, kanker paru-paru di Indonesia berada pada urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus) pada tahun 2020 lalu.
Pengertian Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali atau terdapat tumor ganas yang terjadi pada jaringan paru. Terdapat 2 jenis kanker paru-paru, yakni karsinoma paru sel kecil (SCLC) dan karsinoma paru non-sel kecil (NSCLC).
Penyebab Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru paling sering terjadi akibat kebiasaan merokok. Meski demikian, orang yang tidak merokok juga dapat menderita kanker paru-paru, terutama jika sering terpapar polusi udara, tinggal di lingkungan yang tercemar zat berbahaya, atau memiliki keluarga yang menderita kanker paru-paru.
Gejala Kanker Paru-Paru
Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala atau umumya hanya merasa lelah ketika terserang kanker paru-paru. Namun, berikut ini adalah gejala lain dari kanker paru-paru yang patut diwaspadai :
- Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada
- Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu
- Masalah pernapasan
- Mengi
- Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru)
- Suara serak
- Masalah dalam menelan
- Kehilangan selera makan
- Kehilangan berat badan tanpa alasan yang diketahui
- Merasa sangat lelah
- Peradangan atau sumbatan di paru-paru
- Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening dalam dada di daerah paru-paru.
Cara Mengobati Kanker Paru-Paru
Pengobatan kanker paru-paru tergantung dari tipe kankernya dan kondisi tubuh secara umum. Jika kanker didiagnosis pada tahap awal dan hanya di area kecil, akan membuat perbedaan yang lebih baik pada hasil pengobatannya.
Berikut beberapa pengobatan yang dibisa dilakukan kepada penderita kanker paru-paru:
1. Pembedahan atau Operasi
Pada beberapa pasien, pembedahan perlu dilakukan pada penderita kanker paru-paru dengan stadium tinggi yang telah menyebar ke seluruh jaringan paru. Sekitar 10-35% kanker bisa diangkat melalui pembedahan, tetapi pembedahan tidak selalu membawa kesembuhan.
Sebelum Anda melalui proses operasi, pelu dilakukan tes fungsi paru-paru terlebih dahulu. Tujuannya untuk menentukan apakah paru-paru yang tersisa masih bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak. Jika ternyata hasilnya buruk, maka pembedahan tidak mungkin dilakukan.
Selain itu, pembedahan juga tidak perlu dilakukan apabila:
- Kanker telah menyebar keluar paru-paru
- Kanker terlalu dekat dengan trakea
- Memiliki keadaan yang serius, seperti sakit paru-paru yang hebat dan penyakit jantung.
2. Terapi penyinaran
Metode penyembuhan kanker berikutnya yaitu dengan terapi penyinaran. Jenis pengobatan ini dilakukan apabila pasien tidak dapat menjalani pembedahan karena memiliki penyakit lain atau keadaan yang serius.
Terapi penyinaran ini bukan untuk penyembuhan melainkan untuk memperlambat pertumbuhan kanker. Selain itu, terapi ini dipilih untuk mengurangi nyeri otot, penekanan saraf tulang belakang, dan sindroma vena kava superior.
Namun, pilihan metode terapi penyinaran ini memiliki efek samping, seperti menyebabkan peradang paru-paru (pneumonitis karena penyinaran), dengan gejala berupa batuk, sesak nafas dan demam.
3. Kemoterapi
Kemoterapi perlu dilakukan ketika kanker karsinoma sel kecil telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.Terkadang, kemoterapi ini juga disertai dengan terapi penyinaran.
Penderita kanker paru-paru banyak yang mengalami penurunan fungsi paru-paru. Anda bisa mengurangi efek samping gangguan pernafasan dengan melakukan terapi oksigen dan pemberian obat yang melebarkan saluran udara (bronkodilator).
Itulah seputar informasi terkait pengertian, penyebab, gejala serta cara mengobati kanker paru-paru.