PARBOABOA, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno angkat bicara soal nama gedung DPR RI yang diolok-olok di Google Maps.
Tanggapan ini disampaikan Eddy Soeparno dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya @eddy_soeparno yang berjudul “Tak perlu marah. Ayo berbenah” pada Kamis, 6 Juli 2023.
Sekjen PAN sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu mengatakan bahwa olok-olok tersebut tidak membuat pihaknya marah.
Parlemen, lanjutnya, lebih memilih untuk fokus dalam menjalankan amanat dan aspirasi dari masyarakat.
“Hal ini tentu tidak akan membuat kami marah. Kami dalam kesempatan ini ingin fokus untuk menunaikan amanat sebagai anggota legislatif mengemban aspirasi masyarakat yang terus kami perjuangkan,” ucap Eddy.
Sebab, lanjutnya, dengan kerja nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada DPR.
“Dengan kerja-kerja yang langsung dirasakan oleh masyarakat, kita di DPR semakin akan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada kami sebagai wakil-wakilnya,” sambung dia.
Dalam kesempatan yang sama, Eddy turut menyampaikan respon fraksi PAN terhadap olok-olok tersebut.
Menurut dia, fraksi PAN menghormati seluruh ungkapan dari masyarakat dalam bentuk apapun.
Nama Gedung DPR Diolok-olok di Google Maps
Nama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI diolok-olok dengan diubah namanya dalam Google Maps. Hal ini kemudian menuai perhatian publik hingga menjadi viral.
Nama Gedung DPR RI diganti menjadi gedung korupsi, perkumpulan tikus berdasi, kandang tikus, peternakan tikus, hingga kantor petugas partai.
Tak hanya itu, sempat juga nama gedung diganti menjadi sampah negara, kebun binatang terbesar di Asia, dan banteng tidur.
Nama nyeleneh ini tidak akan tampak kecuali memperbesar gambar tepat di Gedung Kura-Kura DPR dalam Google Maps.