PARBOABOA - Teleskop luar angkasa James Webb diperkirakan akan diluncurkan pekan ini, 24 Desember pukul 07.20 EST ( pukul 12.20 GMT atau pukul 09.20 waktu setempat di Guyana Prancis). Teleskop telah dikemas di dalam kerucut hidung roket Ariane 5-nya untuk perjalanan.
Teleskop ini sebenarnya akan diluncurkan pada 18 Desember mendatang, namun terpaksa ditunda setidaknya hingga empat hari.
Badan Antariksa AS mengatakan sebuah insiden telah terjadi selama persiapan peluncuran yang mungkin menyebabkan getaran mendadak di observatorium.
"Jadwal baru peluncurannya akan dikonfirmasi setelah penyelidikan," kata NASA.
Proyek peluncuran teleskop raksasa James Webb dimulai pada tahun 1989. Kala itu, teleskop diproyeksikan untuk diluncurkan awal periode 2000-an.
Apa itu Teleskop James Webb?
Teleskop Luar Angkasa James Webb merupakan upaya bersama yang melibatkan Badan Antariksa Amerika (NASA), Badan Antariksa Eropa, dan Badan Antariksa Kanada.
Teleskop Webb diharapkan bisa mendeteksi cahaya dari bintang-bintang pertama yang bersinar di alam semesta sekitar 13,5 miliar tahun lalu.
Teleskop Webb ini menggunakan cermin astronomi berdiameter 6,5 meter, cermin terbesar yang pernah diorbitkan ke luar angkasa.
Bahkan saking besarnya cermin itu, butuh waktu sekitar dua minggu untuk membentangkannya di luar angkasa seperti origami. Proyek ini merupakan usaha patungan antara Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada yang memakan biaya USD 10 miliar (Rp 142,4 triliun).
Rencananya, teleskop ini akan ditempatkan di atas roket Ariane 5 Eropa dan diluncurkan dari Guyana Perancis. Begitu Webb meluncur dari roket sekitar 30 menit setelah lepas landas, teleskop itu akan melalui 344 momen kritis yang berjalan sesuai rencana demi mencapai konfigurasi yang diinginkan.
Webb akan menempuh perjalanan selama 30 hari untuk mencapai titik orbitnya, sejauh 1,5 juta kilometer dari bumi.
Teleskop raksasa setelah Hubble
Teleskop James Webb akan menjadi teleskop raksasa berikutnya setelah Hubble. Dengan titik yang lebih dekat dari Matahari, teleskop Webb diharapkan dapat membuka tabir alam semesta lebih jauh.
Sementara Hubble fokus pada cahaya yang dipancarkan bintang, nebula, galaksi dan banyak lagi, teleskop James Webb khusus dalam astronomi inframerah untuk mengumpulkan dan menganalisis radiasi elektromagnetik energi yang lebih rendah.
Hal itu disebut tidak hanya akan memungkinkan studi objek dan material yang lebih dingin, seperti atmosfer planet yang jauh dan awan gas dan debu yang melahirkan sistem bintang baru, tetapi juga akan membuka jendela di alam semesta inframerah.
Di antara banyak tujuan misinya, teleskop luar angkasa James Webb juga akan mengeksplorasi bagaimana galaksi awal terbentuk dan berevolusi.
Selain itu teleskop ini juga akan menyelidiki atmosfer planet ekstra surya yang jauh untuk mencari tanda kimia kehidupan, mengamati kelahiran bintang baru, dan menatap kegelapan galaksi seperti lubang hitam supermasif.