PARBOABOA, Jakarta - Seorang pria bernama Bagus Asta Isyarat Putra (28) ditahan Polresta Denpasar akibat melakukan ancaman pembunuhan dengan pisau terhadap Maulana Aldama (20) pemilik toko vape store sekaligus rental PS. Diketahui, penyerangan itu terjadi pada Rabu (2/10/2022) sekitar pukul 00.30 di Toke Vape Jalan Pura Demak, 1D, Denpasar Barat.
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan bahwa pelaku saat ini sudah diamankan pihak kepolisian.
“Pelaku sudah diamankan dan kami tahan,” ucap Sukadi, Senin (7/11/2022).
Kejadian ini bermula saat Merry Erlika Arkadia (pelapor) yang juga kakak Maulana ditelepon oleh pelaku, dalam telepon itu pelaku menyampaikan kepada Merry dan Maulana dilarang menempati bangunan yang di Maulana korban di Jalan Pura Demak, 1D, Denpasar Barat.
Sukadi mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami mengapa pelaku melarang Maulana untuk menempati bangunan tersebut.
“Kenapa dilarang tempat bangunan yang sudah disewa oleh adik wanita ini, masih kami dalami,” kata Sukadi.
Saat Merry ditelepon oleh pelaku, Merry menyarankan agar pelaku menghubungi Maulana. Merasa tak menemukan titik temu saat ditelepon, lantas pelaku mendatangi kediaman Merry. Namun, Merry enggan menemui pelaku karena ketakutan.
Sukadi menyampaikan bahwa saat pelaku sampai di rumah Merry, pelaku berencana membuat ribut dan membawa sebilah pisau.
“Kepada penyidik saat melapor. Merry menyatakan, saat datang ke rumahnya itu, Bagus Asta Isyarat Putra (terlapor) sudah berencana berbuat ribut dan membawa sebilah pisau,” ucap Sukadi.
Setelah mendatangi rumah korban, pelaku bergegas pergi dari kediaman Merry. Namun beberapa jam kemudian, pelaku mendatangi tempat usaha korban di Jalan Pura Demak 1D dengan membawa sebilah pisau yang digunakan untuk mengancam Maulana.
“Benar, menurut pelapor, lelaki ini datang mencari adiknya di Jalan Pura Demak ID dengan membawa sebilah pisau dan dipergunakan untuk ancam membunuh sang adik,” tegas Sukadi.
Sesampainya di TKP, pelaku berusaha menyerang Maulana. Namun aksinya berhasil dilerai oleh masyarakat yang ada di lokasi kejadian.
Editor: -