PARBOABOA, Pematangsiantar - Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini sedikitnya tiga orang meninggal setelah seorang pria melepas tembakan di sebuah pabrik di Maryland pada Kamis waktu setempat.
Dilansir Associated Press, Jumat (10/6/2022), penembakan itu juga melukai seorang polisi. Sementara pelaku berhasil dilumpuhkan oleh otoritas setempat.
Sheriff Washington County Doug Mullendore mengatakan, tiga korban ditemukan tewas di pabrik Columbia Machine Inc di Smithsburg. Sedangkan korban keempat kondisinya kritis.
Melalui konferensi persnya, sheriff menyebut jika baik pelaku maupun para korban merupakan karyawan di pabrik tersebut.
Pelaku sempat melarikan diri menggunakan kendaraan sesaat sebelum polisi tiba di lokasi kejadian. Keberadaannya kemudian berhasil dilacak oleh Polisi Negara Bagian Maryland.
Sebelum dilumpuhkan, pelaku dan polisi terlibat baku tembak. Pelaku menggunakan pistol semi otomatis.
Mullendore menyebut pelaku merupakan pria berusia 42 tahun, namun ia menolak memberikan identitas pelaku. Dakwaan juga tengah disiapkan.
Petugas Polisi Negara Bagian Maryland Letkol Bill Dofflemyer menerangkan, tiga anggotanya mencegat pelaku di sebuah perempatan lalu lintas.
Ia kemudian melepas tembakan ke arah polisi yang kemudian membalas. Pelaku dan seorang polisi terluka akibat baku tembak yang berlokasi di tempat umum itu. Polisi juga belum merilis apa yang memicu pelaku melakukan aksinya tersebut.
"Kami sedang berusaha menyelidiki apa yang terjadi dan kenapa hal ini (penambakan massal) semakin meningkat," tukas Dofflemyer kepada wartawan.
Sementara pihak keluarga korban masih menunggu kabar dari kepolisian. Mereka tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan. Pihak pabrik pun belum memberikan keterangan.
Beberapa jam setelah insiden berdarah itu, sejumlah polisi menyelidiki lokasi kejadian. Jalan dari dan menuju pabrik tersebut ditutup.
Smithsburg merupakan kota kecil berpenduduk 3.000 jiwa. Pabrik manufaktur yang menjadi lokasi penembakan itu terletak di pusat kota, dekat distrik bisnis dan gereja.
Senator Partai Demokrat asal Maryland Chris Van Hollen bersumpah untuk mengambil tindakan atas tragedi penembakan itu.
"Penembakan mengerikan hari ini terjadi di saat negara kita sedang mengalami tragedi demi tragedi. Dan ini harus berakhir," ujarnya melalui pernyataan tertulis.
"Kita harus bertindak untuk kasus penembakan massal dan kekerasan harian yang melibatkan senjata api di komunitas kita," serunya lagi.
Pembunuhan ini menyusul sejumlah kasus serupa dalam beberapa pekan terakhir. Penembakan massal paling buruk baru-baru ini terjadi di Uvalde, Texas, di mana 21 orang tewas di tangan seorang remaja 18 tahun.