PARBOABOA, Toba - Aquabike Jetski World Championship 2023 di Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut), ternyata tidak sepenuhnya menyenangkan, terutama bagi para pengemudi bentor (becak motor) di Balige.
Seiring berjalannya event, terdengar sejumlah keluhan keras dari para pengemudi kendaraan berstiker resmi ini.
Penurunan jumlah orderan dan omzet menjadi kendala utamanya.
Lamsiar Simanullang (54), salah seorang pengemudi bentor di Balige mengeluhkan situasi yang tidak terlalu menguntungkan itu selama dua hari belakangan ini.
Berawal dari Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kabupaten Toba yang sebelumnya telah menetapkan tarif bentor selama event ini sebesar Rp20 ribu tanpa syarat khusus, baik untuk jarak dekat maupun jauh.
Kondisi kemudian diperparah dengan kelakuan penumpang yang menawarkan tarif relatif kecil, tidak sebanding dengan harapan mereka.
"Dua hari ini dikit kali dapat, apalagi beberapa pengunjung malah menawar, jadi enggak ada guna dibuat tarifnya selama event," ungkap Lamsiar kepada PARBOABOA pada Minggu (26/11/2023).
Ia menambahkan, omzet rata-rata yang diperolehnya sejak dimulainya Aquabike Jetski hanya sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, jauh lebih kecil dari perolehannya selama even F1 Powerboat akhir Februari 2023 lalu.
Juandri Hutagaol (48), pengemudi bentor lainnya, menyampaikan kekesalannya atas ketidakcocokan antara jumlah penumpang dan armada bentor yang ditunjuk sebagai armada transportasi resmi selama event.
Ia mengatakan, meskipun diberikan stiker resmi, minimnya minat membuatnya merasa tidak terpakai.
"Enggak tentu kalau hari-harinya, banyak penumpang itu malah menggunakan kendaraan, itu kecolongan dari Dishub lah, jadi tidak terpakai kami jadi angkutan umum," keluh Juandri kepada PARBOABOA.
Ia juga menyoroti perbedaan drastis pendapatannya selama penyelenggaraan event F1 Powerboat. Ia mengatakan, saat itu, pendapatannya jauh lebih tinggi, berkisar Rp700 ribu hingga Rp1 juta per hari.
Menanggapi keluhan para pengemudi bentor yang merasa dampak ekonomi selama event ini, Bupati Kabupaten Toba, Poltak Sitorus menegaskan, keluhan tersebut akan diakomodasi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sebagai bahan evaluasi.
"Untuk keluhan para pengemudi bentor, saya pastikan akan diakomodasi oleh OPD terkait, dan pastinya dampaknya akan dirasakan masyarakat Toba, khususnya di Balige, sebagai area venue utama," tandasnya.
Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan pelayanan pada event-event besar lainnya di masa mendatang.
Namun demikian, ia memberikan optimisme, penyelenggaraan Aquabike Jetski World Championship 2023 di Danau Toba mampu memberikan pengalaman positif yang dinikmati bersama oleh masyarakat, terutama bagi yang datang dari luar Pemkab Toba hingga mancanegara.
"Kita ingin membuat semua orang punya kenangan yang kuat dan indah disini, lewat dua event tersebut," tutupnya.
Dalam penelusuran PARBOABOA, salah satu faktor yang menyebabkan pengemudi bentor dirugikan pada event Aquabike Jetski World Championship 2023, disebabkan karena kantong-kantong parkir tersedia di sekitar area utama venue.
Hal ini memberikan kemudahan bagi pengunjung - kendaraan yang mereka bawa dapat ditempatkan lebih dekat dan meminimalkan perjalanan jauh menuju ke Pelabuhan Mulia Raja, arena Aquabike Jetski World Championship 2023 berlangsung.
Sementara pada even F1 Powerboat Januari lalu, beberapa penonton mengalami kendala dalam mengakses venue karena adanya penyekatan jalan utama dan jarak parkir yang jauh dari area utama.
Dengan parkir yang lebih dekat ke venue, kebutuhan akan layanan bentor menjadi berkurang, sehingga pengemudi bentor tidak lagi diandalkan seperti pada event-event sebelumnya.
Akibatnya, potensi kerugian bagi pengemudi bentor yang menggantungkan pendapatan mereka pada event-event besar seperti ini, sulit terkendali.
Hal ini tentu saja merangsang inovasi-inovasi baru, melalui kerja kolaboratif seluruh elemen untuk menyelaraskan kenyamanan pengunjung dengan keberlanjutan dan dukungan terhadap usaha lokal, khususnya transportasi tradisional seperti bentor.