Lapar Terus Padahal Sudah Makan, Bisa Jadi Kamu Kena Penyakit Ini

Lapar Terus Padahal Sudah Makan, Bisa Jadi Kamu Kena Penyakit Ini

PARBOABOA, Siantar – Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.

Makanan mampu membantu manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, adun otak maupun badan.

Namun, apa jadinya jika sudah makan tetap merasa lapar?

Jika itu terjadi, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu tanda dari polyphagia. Polyphagia, juga dikenal sebagai hyperphagia, adalah istilah medis untuk rasa lapar yang berlebihan atau ekstrem.

Berbeda dengan nafsu makan yang meningkat setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Normalnya, lapar akan menghilang setelah mengonsumsi makanan. Namun, pengidap polyphagia akan tetap merasa lapar meski sudah makan lebih banyak.

Penyebab terjadinya Polyphagia:

1. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi saat tiroid bekerja terlalu cepat. Tiroid adalah kelenjar pembuat hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk mengontrol metabolisme. Nah, ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon terlalu banyak, seseorang bisa mengalami peningkatan nafsu makan alias polyphagia. Gejala lain yang ditimbulkan adalah berkeringat, penurunan berat badan, mudah cemas, rambut rontok dan sulit tidur.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika gula darah turun ke angka yang rendah hingga dibawah normal. Kondisi ini paling sering terjadi pada pengidap diabetes. Nah, hipoglikemia juga bisa ditandai dengan polyphagia, yakni terus merasa lapar meski sudah mengonsumsi makanan. Selain lapar, hipoglikemia juga menyebabkan pusing, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gemetar dan berkeringat.

3. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Perubahan hormon selama siklus menstruasi juga kerap membuat para wanita mudah lapar. Lonjakan estrogen dan progesteron dan penurunan serotonin adalah penyebab utama peningkatan nafsu makan, terutama pada makanan-makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak. Gejala PMS lainnya meliputi lekas marah dan perubahan suasana hati, kembung, kelelahan, dan diare.

4. Stres

Stres berlebih diketahui dapat meningkatkan nafsu makan. Ini disebabkan oleh efek stres yang dapat meningkatkan kadar kortisol, yakni hormon yang terbukti dapat memicu rasa lapar dan mengidam makanan. Dalam sebuah penelitian, 59 wanita yang terpapar stres mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dan mengonsumsi makanan yang jauh lebih manis daripada wanita yang tidak stres.

Studi lain membandingkan kebiasaan makan 350 gadis muda. Mereka yang memiliki tingkat stres tinggi cenderung makan lebih banyak daripada mereka yang memiliki tingkat stres rendah. Maka dari itu, jika ingin mengurangi rasa lapar, Anda disarankan untuk menanggalkan stres. Anda bisa mengeliminasi masalah dengan olahraga dan pernapasan dalam.

5. Kurang Tidur

Cukup tidur terbukti sangat penting untuk kesehatan kita. Hal itu dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh. Cukup tidur juga menjadi faktor dalam pengendalian nafsu makan karena membantu mengatur ghrelin, yakni hormon perangsang nafsu makan.

Begitu juga sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan kadar ghrelin dalam tubuh lebih tinggi. Itulah mengapa Anda mungkin merasa lebih lapar ketika kurang tidur.

Sebuah penelitian mengungkapkan, 15 orang yang kurang tidur dalam 1 malam melaporkan secara signifikan merasa lebih lapar dari biasanya. Mereka juga memilih ukuran porsi makan 14 persen lebih banyak dibanding kelompok yang tidur selama 8 jam semalam.

Cukup tidur diketahui juga membantu memastikan ketersediaan kadar leptin, yakni hormon yang mendorong perasaan kenyang. Maka dari itu, Anda disarankan tidur 8 jam setiap malam agar rasa lapar itu bisa dikendalikan.

6. Diabetes

Polyphagia juga bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Saat makan, tubuh mengubah makanan menjadi glukosa. Kemudian menggunakan hormon yang disebut insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah untuk disebarkan ke sel-sel tubuh. Sel-sel ini kemudian menggunakan glukosa tersebut untuk dijadikan energi dan fungsi tubuh lainnya.

Saat mengidap diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak menggunakan insulin dengan benar (tipe 2). Oleh karena itu, glukosa tetap berada di aliran darah dan tidak dapat disebarkan ke dalam sel. Akibatnya, sel tidak mampu menghasilkan energi supaya tubuh berfungsi dengan baik. Ketika ini terjadi, sel-sel akan terus memberi sinyal lapar dan kamu ingin makan terus-menerus untuk mendapatkan glukosa yang dibutuhkan.

7. Alkohol

Banyak mengonsumsi minuman beralkohol dapat membuat Anda sering merasa lapar. Menurut penelitian, hal ini terjadi karena alkohol memengaruhi sinyal lapar di otak.

Temuan tersebut didukung oleh penelitian lainnya. Para peneliti melaporkan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol sebelum makan menjadi lebih sensitif terhadap aroma dari makanan sehingga mereka makan lebih banyak dari biasanya.

8. Protein

Melansir dari Health Line, tubuh perlu memperoleh cukup asupan protein untuk mengendalikan nafsu makan. Protein diketahui memiliki sifat mengurangi rasa lapar yang dapat membantu Anda secara otomatis mengonsumsi lebih sedikit kalori terutama di siang hari.

Protein bekerja dengan meningkatkan produksi hormon yang bisa menandakan rasa kenyang sekaligus mengurangi tingkat hormon yang merangsang rasa lapar. Karena efek ini, Anda mungkin sering merasa lapar jika tidak makan cukup protein.

9. Diet rendah lemak

Lemak memainkan peran penting dalam membuat Anda kenyang. Hal ini didasarkian pada sifat lemak yang dapat memainkan durasi waktu proses pencernaan. Di mana, makanan yang dimakan akan tetap berada di perut untuk jangka waktu yang lama.

Selain itu, mengonsumsi makanan sumber lemak dapat menyebabkan pelepasan berbagai hormon yang mendorong rasa kenyang. Karena alasan ini, Anda mungkin lebih sering merasa lapar jika melakukan diet rendah lemak.

10. Kurang Minum

Minum cukup air memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan otak dan jantung. Selain itu, air dapat pula menjaga kulit dan sistem pencernaan tetap sehat. Air putih juga cukup mengenyangkan dan berpotensi mengurangi nafsu makan ketika dikonsumsi sebelum makan.

Melansir NIH, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 14 orang yang minum 2 gelas air sebelum makan, asupan kalori mereka 600 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak minum air putih.

Selain hal itu, pola makan ternyata juga bisa menyebabkan polyphagia. Seseorang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak yang tidak sehat, kemungkinan besar akan merasa lapar lagi segera setelah makan. Ini karena makanan ini kekurangan nutrisi dan serat yang membuat kamu kenyang.

Untuk mencegahnya, pastikan kamu banyak mengonsumsi makanan berserat dan penuhi asupan protein guna meningkatkan perasaan kenyang. Kamu juga perlu mendapatkan waktu tidur yang cukup untuk mendapatkan hormon leptin, yakni hormon yang mengirimkan sinyal kenyang.

Selain makan sehat dan tidur cukup, kamu mungkin perlu minum vitamin dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS