PARBOABOA, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina. Sistem pertahanan Rudal Patriot yang canggih dirancang khusus untuk mencegah serangan-serangan rudal. Namun, rencana AS itu membuat situasi Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Dilansir dari Reuters, Rabu (14/12/2022), keputusan akhir soal rencana pengiriman sistem rudal Patriot paling cepat akan diumumkan otoritas AS pekan ini. Informasi itu didapat dari keterangan tiga pejabat AS yang enggan disebut namanya.
Diketahui, otoritas Kiev meminta mitra-mitra Barat untuk mengirimkan pertahanan rudal, termasuk sistem rudal patriot buatan AS. Permintaan itu ditujukan untuk melindungi wilayahnya dari serangan rudal Rusia yang menargetkan infastruktur energi.
Sistem pertahanan udara yang berbasis darat, seperti sistem rudal Patriot buatan Raytheon Technology Corp, diketahui dirancang untuk mencegat rudal-rudal yang diluncurkan. Sistem Rudal Patriot AS dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling canggih dan biasanya mempunyai pasokan terbatas dengan sekutu-sekut AS di seluruh dunia yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
“Ini sangat-sangat signifikan,” kata pesiun Letnan Kolonel Angkatan Darat AS, Alexander Vindman yang mempimpin kebijakan Ukraina di Gedung Putih pada era pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
“Hal ini akan cukup mampu menghadapi banyak tantangan berbeda yang dimiliki Ukraina, khususnya jika Rusia membawa rudal-rudal balistik jarak pendek (dari Iran),” jelasnya.
Dua penjabat AS yang enggan disebut namanya, menyatakan pengumuman formal soal rencana pengiriman itu bisa disampaikan paling cepat Kamis (15/12/2022) waktu setempat. Tapi masih menunggu persetujuan resmi dari Menteri Pertahanan (Menhan) Lioyd Austin dan Presiden Joe Biden.
Petagon sendiri enggan mengomentari laporan soal rencana pengiriman rudal patriot tersebut. Selanjutnya Pejabat AS menerangkan, pasukan Ukraina kemungkinan akan mendapatkan pelatihan di Jerman Sebelum sistem rudal Patriot dikirimkan ke Ukraina. Selain itu Vindman menjelakan juga bahwa pelatihan semacam itu dapat memakan waktu berbulan-bulan.
Kemudian informasi lengkap mengenai versi sistem rudal Patriot yang mana akan dikirim, juga soal jangkauan dan berapa banyak unit yang akan dikirimkan ke Ukraina, namun belum diketahui secara pasti. Apakah AS akan membatasi cara Ukraina menggunakan sistem rudal Patriot itu. Karena sebelumnya diinformasikan AS membatasi penggunaan peluncuran Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan hanya untuk target di dalam wilayah Ukraina.
Terlepas dari itu, Rusia kemungkinan besar akan memandang pengiriman sistem rudal Patriot itu sebagai ekslasi konflik. Manta Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia sebelumnya memperingatkan NATO supaya tidak memberikan sistem pertahanan rudal Patriot kepada Ukriana.