Peredaran Narkoba Masif di Sumut 

Anggota DPRD Sumut Zainuddin Purba berencana menyampaikan aspirasi ke Mabes Polri terkait maraknya narkoba di Sumut. (Tangkapan Layar Ari Bowo)

PARBOABOA, Medan - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Utara (Sumut), Zainuddin Purba kecewa dengan aparat penegak hukum dalam memberantas narkoba karena peredarannya masif di wilayah perbatasan Deli Serdang, Binjai dan Langkat. 

"Saya merasa kecewa melihat aparat penegak hukum yang bertanggung jawab terhadap wilayah ini," katanya kepada Parboaboa, Jumat (17/03/2023). 

Zainuddin mengatakan, peredaran narkoba di Sumut sudah darurat. Di perbatasan Deli Serdang, Binjai dan Langkat, lokasinya berada di pelosok, tempat hiburan malam, hingga kawasan judi dan barak memakai narkoba, mulai dari jenis sabu hingga ekstasi diedarkan. 

"Kejadian over dosis dan meninggal dunia, disebabkan narkotika ini sudah berkali kali terjadi, namun tidak satupun pernah ditetapkan menjadi tersangka, baik pengedar narkoba maupun pengusaha lokasi hiburan malam," ucap Zainuddin. 

Anggota DPRD Sumut ini menyampaikan pernah satu tahun lalu (2022) istri polisi juga meninggal dunia akibat over dosis.

"Dibongkar jenazahnya untuk diautopsi, namun sampai sekarang tidak ada yang dijadikan tersangka," ujarnya. 

Rencananya, Zainuddin Purba akan demo tunggal di Mabes Polri, pada Senin (20/03/2023). Ia mendesak aparat penegak hukum serius memberantas narkoba, apalagi Sumut menjadi pasar nomor satu tempat peredaran di Indonesia. 

"Saya sudah demo dua kali di depan Markas Kepolisian Sumatra Utara (Mapolda Sumut), memang setelah saya demo tunggal besoknya ada penggerebekan ada pembakaran barak," kata Zainuddin Purba. 

Ia mengatakan usai digerebek, peredaran narkoba di lokasi tersebut kembali terjadi dan bebas beroperasi. 

"Menghancurkan generasi muda bukan hanya Binjai, Langkat, Deli Serdang, tetapi pemuda Sumatra Utara itu mengkonsumsi narkoba karena di sanalah satu-satunya tempat yang aman," sambungnya. 

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menyebut Sumut memuncaki peringkat satu sebagai provinsi paling banyak jumlah pecandu di Indonesia. Penggunanya ada lebih dari 1 juta.

Sumut naik ke peringkat satu peredaran narkoba bukan sekadar angka, dampaknya begitu kompleks dirasakan masyarakat Sumut, mulai dari meningkatnya aksi kejahatan yang didominasi oleh anak muda hingga menurunnya produktivitas warga yang berefek domino menimbulkan masalah lain.

Editor: RW
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS