PARBOABOA, Pematangsiantar - Para pejuang dan tentara Ukraina yang bertahan dari gempuran Rusia di pabrik baja kota Mariupol akhirnya dievakuasi pada Senin waktu setempat.
Dilansir Associated Press, Selasa (17/5/2022), lebih dari 260 pejuang, termasuk di antaranya yang mengalami luka berat, dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit di wilayah yang dikuasai Rusia.
Pabrik baja Azovstal merupakan kantung pertahanan terakhir Ukraina di kota pelabuhan Mariupol, wilayah perindustrian Donbas di timur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, evakuasi di wilayah yang dikendalikan para separatis itu dilakukan guna menyelamatkan para pejuang yang tetap bertahan di dalam terowongan dan ruang bawah tanah pabrik baja tersebut yang selama berminggu-minggu tetap bertahan dari gempuran Tentara Merah.
"Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina untuk tetap hidup. Itu merupakan prinsip kami," ujar Zelenskyy. Hingga berita ini diturunkan, evakuasi masih terus dilakukan.
Para pejuang Ukraina ini dievakuasi di saat Moskow mengalami kemunduran diplomatik dalam perang. Itu karena Swedia dan Finlandia memutuskan bergabung dengan NATO.
Sementara Ukraina mendapatkan keuntungan simbolis ketika pasukannya dilaporkan sukses memukul mundur tentara Rusia hingga ke wilayah Kharkiv, di perbatasan Rusia.
Akan tetapi, pasukan Rusia tetap saja menggempur sejumlah sasaran di wilayah Donbas. Sejauh ini jumlah korban jiwa mencapai ribuan dan terus bertambah.
Perang akan memasuki pekan ke-12 pada Rabu (18/5/2022). Deputi Menteri Pertahanan Hanna Miller mengatakan, 53 tentara yang terluka berat telah dibawa ke rumah sakit di Kota Novoazovsk.
Sedangkan 211 pejuang lainnya dievakuasi menuju Olenivka melalui koridor kemanusiaan. "Para pejuang telah menyelesaikan seluruh misi yang diperintahkan oleh komandan mereka," kata Miller.
Otoritas Ukraina juga berencana untuk terus berusaha menyelamatkan para pejuang yang masih bertahan di pabrik baja. Ahli militer memperkirakan ada ratusan hingga 1.000 pejuang yang ada di pabrik tersebut.
"Usaha untuk membawa teman-teman kita pulang masih terus berjalan. Dan itu butuh waktu dan pendekatan lunak," tutur Presiden Zelenskyy.
Sebelum evakuasi dari pabrik baja dimulai, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan perjanjian bahwa mereka yang terluka harus meninggalkan lokasi menuju kota yang dikuasai separatis pro Moskow.
Akan tetapi belum ada kabar yang menyebutkan apakah pasukan Ukraina yang terluka itu bakal dianggap sebagai tawanan perang.
Pada Senin malam, sejumlah bus terlihat meninggalkan pabrik baja dengan kawalan kendaraan militer Rusia.
"Terima kasih kepada para pejuang Mariupol, Ukraina jadi memiliki waktu yang berharga untuk membentuk serta menyusun ulang pasukan utama dan cadangan juga menerima bantuan," tutur Miller.
"Mereka telah menyelesaikan tugas-tugasnya. Tapi sangat tidak mungkin membuka membuka Azovstal dengan cara militer."
Staf Jenderal Ukraina, melalui Facebook, juga menambahkan bahwa pejuang di Mariupol telah menyelesaikan misi mereka.
Hal serupa juga disampaikan oleh komandan Resimen Azov, yang memimpin pertahanan di pabrik baja, bahwa misi mereka telah selesai dengan banyak nyawa yang terselamatkan.
"Rencana-rencana dan operasi yang aman tidak ada dalam perang," kata Letnan Kolonel Denis Prokopenko.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah memikirkan segala risiko dalam rencana penyelamatan itu dan bertujuan menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya.