PARBOABOA – Petani sawit Indonesia berbondong-bondong menjual tandan buah segar (TBS) sawit ke Melaysia. Hal ini akibat harga TBS dalam negeri anjlok.
Sebuah video viral beredar dari unggahan Instagram @majeliskopi08 pada Sabtu (2/7). Dalam video tersebut, tampak berjejer truk pengangkut sawit yang sedang mangantre di sebuah jalan.
“Otw Malaysia Guys, harga 5000, Kita mau bawa buah ke Malaysia, kita bawa hari ini 30 ton, soalnya harga buah di Indonesia seperti kata-katanya Indra Kenz 'Wah murah banget'," ungkap seorang pria yang tidak diketahui identitasnya dalam video tersebut.
Unggahan itu sontak mendapat beragam reaksi dari warganet, tak sedikit yang mengeluhkan harga TBS murah, namun harga minyak goreng masih mahal.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Medali Emas Manurung, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengungkapnya, para petani benar menjual TBS ke Malaysia karena harganya berbeda jauh dibandingkan dijual di Indonesia.
Penjualan ini dilakukan para petani sawit yang berbatasan langsung dengan negara jiran, seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan ada juga dari Kepulauan Riau.
"Memang secara aturan regulasi itu tidak dibenarkan. Tapi mau bagaimana lagi. PKS (pabrik kelapa sawit) banyak sudah menolak TBS pekebun, bahkan sudah banyak yang tutup. Sementara petani sawit harus melanjutkan hidup dan membiayai keluarganya," kata Gulat, Senin (4/7).
Gulat juga menjelaskan perbedaan harga dalam negeri dan Malaysia cukup signifikan. Di Malaysia sendiri harga TBS masih berada di kisaran Rp3.500 sampai Rp 4.500 per kg. Sementara harga TBS di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah hanya sekitar Rp1.200 sampai Rp1.600 per kg.
Gulat menuturkan dampak dari anjloknya harga TBS ini tentu merugikan semua pihak, baik petani, negara, dan korporasi. Ia juga mengingatkan pemerintah untuk segera mencari tahu penyebab jatuhnya harga TBS di Indonesia.
“Negara gak boleh hanya mengimbau-mengimbau, tapi perbaiki mana penyebab utamanya. Semua berpacu dengan waktu, sebelum terlambat," pungkasnya.