PARBOABOA, Jakarta - 'Kebersihan Sebagian Dari Iman' menjadi motivasi sejumlah petugas kebersihan terutama mereka yang membersihkan sekitar Halte Transjakarta Gambir 2, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Petugas kebersihan ini bekerja setiap hari membersihkan kawasan Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya. Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang telah bekerja lebih dari 10 tahun sebagai penyapu jalan.
Salah satunya Titin, perempuan asal Gambir ini mengaku bisa membantu suami menambah pendapatan keluarga dan menyekolahkan anaknya.
"Alhamdulillah, pekerjaan saya ini sebagai tukang sapu ini sudah bisa membantu suami saya menghidupi kedua anak saya hingga sekolah di SMA Negeri dan SMK Negeri. Yang satu baru masuk, yang satu lagi baru naik kelas 3," katanya kepada PARBOABOA, Senin (07/08/2023).
Titin yang saat ini tinggal di Bojong Gede, Bogor ini mengaku digaji sekitar Rp4,6 juta, ditambah jaminan kesehatan dari pemerintah. Statusnya saat ini hanya pekerja harian lepas tanpa kontrak kerja.
"Saya digaji Rp4,6 juta per bulan dan mendapatkankan BPJS setiap bulannya. Tidak ada karyawan tetap di sini. Bahkan jaminan pensiun pun tidak ada. Kita bekerja di lapangan sebagai buruh harian lepas," ungkapnya.
Meski begitu, Titin mengaku berharap adanya jaminan hari tua atau pensiun untuk masa depannya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya harap kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dinas terkait, berikan kami jaminan hari tua," tambahnya.
Senada dengan Titi, petugas kebersihan lain, Leman (55) juga berharap ada asuransi kesehatan untuk melindunginya selama ia bekerja. Apalagi sebagai petugas kebersihan, Leman harus siap menghadapi panasnya cuaca ibu kota.
"Saya sih hanya minta kesehatan ya, sehat itu mahal, jadi saya minta adanya asuransi kesehatan. Bukan BPJS ya, agar saya dan keluarga bisa tenang dalam hidup," harapnya.
Leman juga berharap Pemprov DKI bisa menyediakan mereka tempat tinggal yang layak untuk petugas kebersihan di ibu kota. Pasalnya selama ini, banyak petugas kebersihan yang masih tinggal di rumah kontrakan atau menumpang.
"Satu lagi harapan saya minta tempat tinggal yang layak, seperti rumah Dinas gitu, karena saya sampai saat ini masih ngontrak," imbuhnya.
Meneruskan harapan petugas kebersihan itu, PARBOABOA berusaha menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada juga tanggapan dan jawaban dari yang bersangkutan.