Sebut Wapres Patung Istana, Politikus PKB ingatkan Mahasiswa jaga Etika

Wakil Ketua Umum (PKB) Jazilul Fawaid.

PARBABOA, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menegaskan agar mahasiswa perlu memperhatikan etika, terutama saat melakukan kritik kepada pejabat negara. Menurutnya perihal menyampaikan aspirasi ataupun ketidakpuasan terhadap kinerja pejabat negara memang hak semua orang termasuk para mahasiswa. Jazilul juga memaklumi kritik keras yang disampaikan oleh BEM Universitas Mulawarman (Unmul) yang mengibaratkan Wapres Ma'ruf Amin patung Istana. Namun Jazilul mengingatkan mahasiswa agar tetap menjaga etika.

"Kita maklumi saja, namun jagalah etika. Memang Mahasiswa biasa bersuara keras," ujar Jazilul Fawaid kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).

Jazilul menyebut Ma'ruf Amin juga sering menyampaikan pendapatnya. Ma'ruf Amin juga keliling ke daerah-daerah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Wapres RI.

Jazilul turut menyoroti pemanggilan polisi terhadap ketua BEM Unmul, Abdul Muhmammad Rachim. Wakil Ketua MPR RI itu yakin polisi akan bertindak profesional.

"Hemat saya, polisi yang menangani hal tersebut pasti akan bertindak terukur dan profesional. Keadaan ini telah memaksa kita untuk berjuang agar keadaan tetap stabil dan roda perekonomian berputar lebih cepat," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan Polisi memanggil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman (Unmul), Abdul Muhammad Rachim, usai unggahannya di akun Instagram yang mengkritik Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Ketua BEM Unmul itu diperiksa atas dugaan pencemaran nama baik. Pasalnya, dalam unggahan di media sosial, mahasiswa itu menulis "Kaltim Berduka - Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda". Postingan itu juga menyertakan foto poster Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Poster itu diunggah bersamaan saat wakil presiden itu berkunjung ke Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Selasa 2 November 2021 lalu.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS