PARBOABOA,
Jakarta - Benny Soetrisno, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) Bidang Perdagangan mencermati kebijakan PPKM diperpanjang oleh
pemerintah sejak 3 Juli hingga 9 Agustus 2021.
Benny meramal, pengetatan pembatasan sosial tersebut
otomatis akan membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 akan kembali
minus, setelah sempat bangkit dengan tumbuh positif 7,07 persen di triwulan
keduan tahun ini.
"Kuartal ketiga 2021 akan terjadi kontraksi lagi
karena PPKM akan ada dampaknya. Semoga kuartal ke IV akan naik lagi," ujar
Benny pada Kamis (5/8).
Menurut dia, perpanjangan PPKM memang akan sangat
mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021.
Ia pun mendorong pemerintah menggelar program penanganan
pandemi secara lebih masif agar Indonesia tidak kembali jatuh ke lubang resesi
agar ekonomi tidak terkontraksi lagi.
"Perpanjangan PPKM memang ada hubungan dengan ekonomi,
namun utamanya adalah kinerja penurunan penyebaran Covid-19 dan meningkatkan
kemampuan vaksin serta penyembuhan yang sakit harus meningkat supaya tidak
resesi lagi," imbuh Benny.
Benny menilai bahwa rumus pertumbuhan ekonomi terdiri dari
poin konsumsi masyarakat, pengeluaran belanja pemerintah, investasi hingga
capaian ekspor dikurangi impor.
"Hanya konsumsi masyarakat yang menurun, sedang
lainnya meningkat. Maka angka tersebut tercapai secara makro ekonomi sehingga
Indonesia tak lagi resesi," ujar Benny.
Namun demikian, ia memberi catatan, pertumbuhan ekonomi berskala mikro saat ini mungkin masih mengalami kontraksi. Itu lantaran adanya pembatasan mobilitas aktivitas usaha atau masyarakat selama masa PPKM ini.