PPP Tetap Usung Sandiaga Jadi Cawapres meski Ganjar Bertemu Khofifah

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengatakan, partainya masih optimis mengusung Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pemilu 2024 mendatang. (Foto: PARBOABOA/Hari Setiawan)

PARBOABOA, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) angkat bicara terkait pertemuan calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akhir September lalu.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Achmad Baidowi, partainya masih optimistis mengusung Sandiaga Salahudin Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pemilu 2024 mendatang.

"Kita tetap mengusung Pak Sandiaga Uno sesuai keputusan Rapimnas PPP. Dari 3 nama yang digadang mendampingi Ganjar, nama Pak Sandiaga masih ada dan sangat terbuka kesempatannya, sampai tanggal 25 Oktober 2023 atau batas akhir pendaftaran," katanya kepada PARBOABOA di Senayan, Jakarta, Selasa (03/10/2023).

Achmad Baidowi bahkan menganggap pertemuan Ganjar dan Khofifah merupakan hal yang biasa untuk mempertebal kemenangan di Jawa Timur.

"Memang Surabaya, Jawa Timur tempatnya yang spesial gitu dan bertemu dengan orang yang spesial pula. Bisa jadi pertemuan tersebut dalam rangka Mas Ganjar mempertebal kemenangan di Jawa Timur," ungkapnya.

Dalam teori politik, lanjut Baidowi, strateginya adalah yang kalah akan bertemu lawan. Namun, jika di tempat yang sudah jelas menang, kata dia, tetap harus dimaksimalkan.

"Maka dalam rangka itu beliau menemui seseorang spesial itu dalam konteks itu. Apakah dia jadi cawapres atau jadi apa, kita belum tahu, tapi yang jelas itu bagian dari strategi memperkuat dan mempertebal kemenangan di Jawa Timur," jelas dia.

Selain di Jawa Timur, Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, kata Baidowi, juga bisa mempertebal kemenangan di Jawa Barat yang selama ini dianggap lemah.

"Untuk itu kan agak susah (di Jabar) karena tidak mau ataupun direkomendasi. Satu-satunya cara yang sudah tebal dipertebal lagi. Kan kira-kira begitu di teori pemenangan," tambahnya.

Baidowi juga mengakui, nama Mahfud MD dan Khofifah juga tak asing dan beririsan dengan PPP.

"Dua-duanya memiliki irisan dengan PPP. Ibu Khofifah pernah diusung 2 kali oleh PPP dalam Pilkada dan juga pernah menjadi anggota Fraksi PPP. Pak Mahfud dulu diusulkan sebagai Menteri Pertahanan itu tanda tangan Pak Hamzah Haz yang juga usulan PPP. Yang jelas, keduanya NU," imbuh dia.

Sementara itu, Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDIP, Ahmad Basarah menilai, pertemuan dengan beberapa tokoh di Indonesia oleh capres yang diusung partainya merupakan hal yang wajar. Apalagi, kata Ahmad, menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres Pemilu 2024.

"Pertemuan itu wajar saja menurut saya, kan bentar lagi pendaftaran, jadi kita sangat perlu memanaskan mesin pemenangan di Jawa Timur dan wajib menang," tegasnya kepada PARBOABOA di lokasi yang sama.

Namun, ketika disinggung peluang Khofifah mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Ahmad Basarah enggan menjelaskan lebih rinci.

"Kan saat ini ada 2 calon ya, kita fokus itu saja, walaupun belum final, nama Sandiaga Uno juga mempunyai kesempatan, jadi kita tunggu saja," jelas Achmad Basarah.

Ditambahkannya, nama calon wakil pendamping Ganjar Pranowo nantinya menjadi ketentuan bersama, untuk bangsa Indonesia.

"Jika sudah ditentukan siapa cawapresnya Ganjar Pranowo itu adalah terbaik dari semua parpol pengusung untuk NKRI," pungkasnya.

Diketahui, nama Khofifah Indar Parawansa masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah beberapa kali bertemu Khofifah. Namun PDIP mengklaim pertemuan keduanya hanya membahas soal visi kepemimpinan.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS