PARBPABOA, Paris - Prancis mengklaim telah mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina yang saat ini tengah dilanda perang dengan Rusia. Bantuan senjata tersebut berupa peluncur roket untuk membantu perang Ukraina.
"Dalam beberapa hari terakhir ini, Prancis telah mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, peluncur roket, Crotale (baterai pertahanan udara), dan peralatan melebihi apa yang telah kami lakukan," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada televisi TF1 dan LCI Prancis, Rabu (21/12/2022).
Pernyataan itu disampaikan oleh Marcon di atas kapal induk Prancis Charles de Gaulle di lepas pantai Mesir.
"Kami juga bekerja sama dengan menteri angkatan bersenjata (Sebastien Lecornu) untuk dapat mengirimkan kembali senjata dan amunisi yang berguna pada kuartal pertama (tahun 2023), sehingga Ukraina dapat mempertahankan diri dari pengeboman," jelas Macron.
Selain roket, Prancis juga mengirim unit artileri bergerak Caesar terbaru. Akan tetapi, Macron tak menjelaskan beberapa angka pasti unit Caesar yang dikirm ke Ukraina. Macorn memaparkan, jumlah Caesar yang dikirim ‘akan tergantung’ pada hasil diskusi yang saat ini sedang berlangsung dengan Denmark. Diketahui, Denmark juga telah memesan senjata Caesar dari Prancis dan sebagian rencananya akan dikirimkan ke Kyiv.
Sejak invasi Rusia pada bulan Februari 2022, Prancis telah mengirimkan 18 unit Caesar ke Ukraina, adapun howitzer 155 mm yang dipasang pada sasis truk beroda emam, yang mampu menembakkan peluru pada jarak yang lebih dari 40 kilometer (25 mil).
Perancis juga telah mengirimkan rudal anti-tank dan anti-pesawat serta kendaraan pengakut personel lapis baja.