Presiden Iran Ebrahim Raisi soal Mahsa Amini: Sedih Tapi Kerusuhan Tak Bisa Diterima

Presiden Iran, Ebrahim Raisi (Foto: Reuters/Sergey Bobylev)

PARBOABOA, Jakarta – Setelah gelombang demonstrasi besar-besaran di Iran, Presiden Ebrahim Raisi akhirnya angkat bicara mengenai kematian Mahsa Amini. Raisi mengatakan kematian Amini merupakan peristiwa tragis dan meninggalkan kesedihan bagi Iran. Namun, kekacauan akibat aksi protes yang dipicu oleh kematiannya ini tidak dapat diterima.

“Kami semua sedih dengan insiden tragis ini. Namun kekacauan tidak dapat diterima. Garis merah pemerintah adalah keamanan rakyat kita. Kita tidak bisa membiarkan orang mengganggu kedamaian masyarakat melalui kerusuhan,” kata Raisi dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah, Rabu (28/09/2022), dilansir dari Reuters.

Tak hanya mengungkapkan kesedihannya mengenai kasus ini, Raisi juga mengatakan telah memerintahkan penyelidikan atas kematian Mahsa Amini, dan memastikan tim forensik akan memberikan laporan kematiannya dalam beberapa hari mendatang.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi protes atas kematian Amini telah menyebar ke lebih dari 80 kota di seluruh iran sejak, Jumat (16/09/2022). Kericuhan antara petugas keamanan dan demonstran telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia, namun mereka tetap bertahan.

Menurut satu kelompok hak asasi manusia, Iran Hengaw mengatakan, aksi protes tersebut telah menewaskan sedikitnya 76 orang tewas, 898 terluka dan lebih dari 1.000 pengunjuk rasa Kurdi ditangkap dalam 10 hari terakhir.

Jumlah korban tewas meningkat karena tindakan keras pasukan keamanan yang menggunakan gas air mata, pentungan, dan dalam beberapa kasus menggunakan peluru tajam.

Adapun kasus Amini berawal setelah dirinya ditangkap di Teheran oleh ‘polisi moral’ Iran yang menegakkan aturan berpakaian Republik Islam karena diduga menggunakan pakaian yang tidak sesuai. Perempuan asal kota Saqez, Kurdi di barat laut itu ditahan di sel kepolisian, lalu meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit setelah mengalami koma.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS