Gawat, Presiden Mesir Minta Warganya Makan Dedaunan akibat Krisis Pangan

Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mendorong warganya untuk makan dedaunan dari pohon. Arab News

PARBOABOA, Pematangsiantar - Krisis pangan yang melanda Mesir membuat Presiden Abdel Fattah Al-Sisi mendorong warganya untuk makan dedaunan dari pohon. 

Dikutip dari laman Middle East Monitor, Sabtu (28/5/2022), beberapa tahun terakhir Mesir dilanda kenaikan harga pangan. 

Dan pada Maret lalu, 'Negeri Firaun' beralih ke Dana Moneter Internasional (IMF) untuk ketiga kalinya dalam enam tahun guna mengajukan pinjaman, seiring bergulatnya negara itu dengan berbagai masalah.

Masalah yang paling menonjol adalah korupsi, dampak global Covid-19, dan terakhir invasi Rusia ke Ukraina. 

Para pengamat juga memprediksi bahwa tingginya harga BBM dan makanan kemungkinan besar bakal memicu kerusuhan sipil, mengingat sepertiga populasi negara itu hidup di bawah garis kemiskinan. 

Kondisi itu membuat Al-Sisi berusaha menenangkan warganya dengan mencetuskan ide agar mereka mengonsumsi dedaunan dari pohon. Karena, menurutnya, hal itu serupa dengan apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. 

"Sisi mengatakan dirinya tidak khawatir jika seseorang akan mengatakan bahwa satu kilogram okra berharga 100 Pounds Mesir karena warga Mesir menyadari bahwa para Sahabat Nabi (SAW) terjebak dengan Rasulullah di pinggiran Makkah selama tiga tahun hingga mereka makan daun," demikian laporan Al Jazeera. 

"Mereka tidak meminta makanan kepada Rasulullah atau agar Bumi meledak dari bawah mereka (dengan kekayaan)," lanjut laporan Al Jazeera Mesir di Twitter, seperti dilansir Middle East Monitor.

Pernyataan itu merujuk pada kepungan kaum Quraish terhadap umat Muslim, yang berujung pada wafatnya istri pertama Nabi Muhammad SAW, Khadijah, dan membuat mereka kehilangan semua harta kekayaan. 

Tahun itu dikenal sebagai Tahun Kesedihan dan merupakan tahun terburuk dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Al-Sisi dalam pernyataannya menyebut bahwa pada masa itu, umat Muslim tidak mengeluh. Dia pun menyarankan agar penduduk Mesir bersabar dan tidak menuntut solusi sesegera mungkin.

Mendukung pernyataan Al-Sisi, anggota dinas keamanan Mesir, Mohamed Mansour, menyebut 'tidak sopan' mengeluhkan kenaikan harga dan kekurangan makanan. Dan ia meminta warga Mesir untuk 'mengorbankan makan malam mereka' demi negara.

Al-Sisi dalam beberapa tahun terakhir memang kerap melontarkan serangkaian komentar keras. 

Menurut kritikus, hal itu dimaksudkan guna mengalihkan tanggung jawab atas kesalahan pengelolaan ekonomi serta pengeluaran dana untuk proyek-proyek besar seperti ibu kota baru, bukannya membangun kesejahteraan negara. 

Sederet kontroversi juga pernah dilontarkan Al-Sisi, seperti meminta masyarakat menyumbangkan uang receh untuk proyek amal serta meminta warganya menurunkan berat badan guna menghemat uang karena harga buah dan sayuran meroket. 

Memang, setelah reformasi ekonomi pada 2017 lalu pemerintah memangkas subsidi makanan. Komentar kontroversial itu sontak membuat warga mengejeknya di media sosial. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS