Aksi Intoleran Pria Membuang dan Tendang Sesajen di Semeru

Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru

PARBOABOA - Dua video berdurasi 30 detik dan 24 detik beredar luas dan viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang pria menendang dan membuang sesajen yang ada di Gunung Semeru.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa Gunung Semeru belakangan ini sedang dalam kondisi yang tidak bersahabat.

Erupsi Gunung Semeru telah membawa banyak korban, baik itu harta dan jiwa. Peristiwa itu menyebabkan kerugian dan penderitaan masyarakat di sekitar gunung.

Setelah 40 hari meletusnya Gunung Semeru, pagi harinya warga muslim di sana meletakkan semacam sesajen berdasarkan petunjuk salah satu kiai.

Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Mkaruf Khozin menyebutkan bahwa sesajen yang di letakkan di Dusun Sumbersari tersebut diniatkan karena Allah SWT. Karena jika niatnya untuk jin atau dewa gunung, maka sesajen itu memang musyrik.

Sayangnya, sesajen tersebut ditendang oleh seorang pria berjenggot yang memakai kupluk hitam dan sarung sembari bertakbir. Entah sekedar tindakan iseng, becanda, gagah-gagahan ataupun pamer konten, aksi pria tersebut viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @Setiawan3833 tersebut, awalnya pria itu berjalan di daerah yang terdampak erupsi Semeru.

Kemudian ia menemukan 2 baki berisi makanan lalu membuang dan menendang sesajen tersebut. Sebelum menendang, ia menuturkan perihal apa yang menjadi kemurkaan sang pencipta.

"Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar," teriak pria tersebut diikuti perekam video.

Menyikapi video yang diunggah pada tanggal 8 Januari tersebut, warganet menyebut tindakan itu tak menghargai kearifan dan budaya lokal. Untuk video lengkap ada di bagian paling bawah.

Namun, ada hal yang menjadi sorotan netizen, pria tersebut terlihat mengenakan bet bendera merah putih, seolah menggambarkan dirinya yang paling NKRI.

(dok: Twitter)

“Kelakuan begitu bukan ciri2 orang cinta NKRI... Itu hanya penyusup”, cuit @CLLim13.

“Kirain bendera Monaco”, sarkas @lariadappkm.

"Sesajen memang haram dalam islam tetapi ketika itu dilakukan oleh non muslim pantaskah untuk dibuang..?? aku rasa tidak, dan kita cukup untuk tidak mengikutinya tapi tetap menghormati apa yang mereka lakukan karena di indonesia mengakui 5 agama," tulis @Tugiyono33.

Tanggapan Bupati Lumajang

Bupati Lumajang Thoriqul Haq (foto: Pemkab Lumajang)

Bupati Lumajang Thoriqul Haq, menganggapi video tersebut dengan rasa kecewa. Menurutnya, hal itu telah melanggar norma kehidupan masyarakat Lumajang yang selama ini hidup berdampingan dalam perbedaan.

Thoriq juga memastikan bahwa pria tersebut bukanlah warga setempat.

"Apa pun motifnya, pelaku hanya jadi bagian relawan ke Lumajang, tentu saya kecewa tindakan itu. Hal itu melanggar tata nilai yang kami jalani selama ini, yaitu hidup berdampingan dengan seluruh agama dan seluruh suku di Lumajang," ujarnya.

Thoriq juga berencana untuk mengedukasi para relawan yang bertugas di kawasan bencana erupsi Gunung Semeru agar menghormati kearifan atau budaya lokal.

Reaksi putri sulung Gus Dur

Melihat gejolak taggar #sesajen meluap di sosial media Twitter, membuat puteri sulung presiden keempat Indonesia Gus Dur, yakni Alissa Wahid merasa geram.

Melansir akun Twitter pribadi Alissa @AlissaWahid, ia menyatakan tidak boleh untuk memaksakan pemahaman tertentu terhadap keyakinan orang lain.

“Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh. Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja”, cuit Alissa.

Dikecam dan disesalkan para tokoh dan Ulama

Aksi pria tendang sesajen di Gunung Semeru tersebut menuai berbagai kecaman dari publik, meskipun beberapa mendukung aksi itu dengan berbagai dalil.

Salah satu pemuka agama yang menyesalkan kejadian itu adalah ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang dakwah, Cholin Nafis.

Menurutnya, aksi pria tersebut tak menghargai adat istiadat orang lain. Hal itu ia utarakan lewat cuitan di akun pribadinya di sosial media Twitter.

"Soal sesajen itu bisa karena keyakinan bisa krn budaya. Tapi apapun alasannya tak dibenarkan merendahkan keyakinan atau budaya orang lain," cuit Cholil Nafis sebagaimana dikutip Parboaboa.com dari laman Twitter @cholilnafis pada Senin 10 Januari 2022.

Selain itu, pendakwah Gus Miftah juga ikut mengecam aksi tersebut melalui akun instagram @gusmiftah. Ia mengingatkan kepada setiap orang agar tidak merasa paling benar di bumi nusantara ini.

“Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka,” tulisnya.

Gus Miftah juga menambahkan catatan, bahwa bukan budaya yang seharusnya diubah, melainkan otak dan cara pandang seseorang.

Identitas penendang sesajen Semeru

Data diri pria penendang sesajen Semeru (dok: Twitter)

Usai viralnya aksi pelaku tersebut, informasi mengenai dirinya pun beredar luas di sosial media.

Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh akun @P3nj3l4j4h_id, pelaku bernama Hadfana Firdaus, warga NTB, tepatnya dari kelurahan Tirtanadi, Kecamatan Labuan Haji, Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan keterangan tersebut, pelaku berusia 33 tahun, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa.

Akun tersebut juga membeberkan pekerjaan lainnya dari HF, yakni ustadz.

(dok: Twitter)

Diburu polisi

Selain mendapat instruksi dari Bupati Lumajang untuk menangkap pria tersebut, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Lumajang juga sebelumnya telah melaporkan ke Polres Lumajang.

Tah hanya itu, penendang sesajen Gunung Semeru juga dilaporkan oleh organisasi umat Hindu, DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jawa Timur, kepada Polda Jatim.

Menurut mereka, apa yang diperbuat pria tersebut adalah suatu penghinaan bagi budaya Nusantara, terlebih pada umat Hindu.

Saat ini, pihak kepolisian telah berhasil mengantongi nama pria penendang sesajen di Semeru.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto mengatakan, bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Polda Jawa Timur terkait video viral HF yang disebut-sebut sebagai warga asal Lombok Timur.

Artanto juga mengaku telah menemui keluarga dari pelaku penendang sesajen Semeru tersebut.

Sayangnya, yang bersangkutan tidak berada di Lombok sehingga kini tahap penyelidikan ditangani oleh Polda Jawa Timur.

Toleransi

Indonesia adalah negara dengan beragam agama dan etnis. Jauh sebelum agama masuk, Indonesia telah memiliki berbagai adat kebudayaan dengan kepercayaan masing-masing yang sampai kini masih ramai diyakini.

Salah seorang seorang warga sekitar, Khatib, menyayangkan aksi pria tendang sesajen Semeru. Itu karena sesajen adalah warisan budaya leluhur yang masih dipegang banyak masyarakat sedari dulu.

Menurutnya, aksi yang dilakukan pria tersebut telah melukai tradisi serta perasaan banyak masyarakat lereng Gunung Semeru.

Dengan tidak menggangu apa pun bentuk keyakinan orang lain, itu sudah tergolong dalam tindakan toleransi.

"Ngawur itu bisa memecah kerukunan umat beragama. Apalagi dia juga nyebut kalau sesajen ini penyebab Semeru erupsi," kata Khatib.

Relawan lainnya bernama Christian Joshua Pale juga menyayangkan perbuatan pria viral tendang sesajen itu. Baginya, hal itu tak perlu terjadi jika semua pihak bisa saling menghargai perbedaan.

"Belajarlah menghargai perbedaan," kata Joshua.

Secara etimologi, toleransi berasal dari Bahasa Latin, yaitu tolerare, dengan arti sabar, menahan diri dan membiarkan.

Itu juga yang menjadi alasan mengapa toleransi memang sulit dan berat untuk dilakukan, karena harus rela dan diam melihat apa yang tidak kita sukai terjadi.

Sedangkan secara terminologi, toleransi merupakan sifat atau sikap saling menghargai dan menghormati setiap pendapat, pandangan, kepercayaan antarsesama manusia meskipun bertentangan dengan diri sendiri.

Mengutip dari buku Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal, semboyan negara diatur dalam pasal 36A UUD 1945. Arti kata Bhinneka Tunggal Ika yakni “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Video penendangan sesajen di Semeru : Youtube

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS