Mengenal Pena: Program yang Bikin Warga Miskin Jadi Mandiri

Ilustrasi masyarakat yang tinggal di pinggir rel kereta api. (Foto: Pixabay)

PARBOABOA, Jakarta - Jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang atau, mengalami penurunan menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen di 2023.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin ini menurun 0,68 juta orang dibanding Maret 2023. 

Jika dibandingkan pada September 2022, terjadi penurunan hingga 1,14 juta orang miskin.

Penyebab menurunnya angka kemiskinan, di antaranya solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial (bansos) pemerintah.

Seperti program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) dari Kementerian Sosial yang membuat 28.775 warga miskin menjadi mandiri dan tak lagi menerima bantuan sosial.

Dengan program ini, Kemensos mengeklaim, sebanyak 10.073 keluarga penerima manfaat (KPM) tak lagi berstatus miskin di 2023 dan di 2024 sebanyak 18.702 KPM.

Di program Pena, keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapat permodalan dan pelatihan usaha. 

Misalnya terkait cara pengemasan, pemasaran, literasi keuangan dan pendampingan hingga usaha yang dilakukan berhasil agar mampu menghidupi keluarga dan keluar dari kemiskinan.

Penerima Pena akan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Pena Reguler dan Pena Berdikari. Keduanya merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako.

Kemudian, ada kelompok Pena Atensi yang terdiri atas penduduk lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, kelompok rentan dan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Nantinya, warga yang mendapat bantuan ini akan digraduasi sebagai penerima bantuan sosial.

Graduasi merupakan saat dimana KPM dilepas dari kepesertaan bansos karena dianggap telah mandiri secara finansial dengan indikator penghasilan di atas upah minimum kota/kabupaten (UMK).

Pada Mei 2024, Kemensos berhasil menggraduasi 3.415 keluarga penerima manfaat. 

Di kelompok Pena Komunitas, lembaga itu juga berhasil menggraduasi 1.822 KPM, Pena Bencana 52 KPM, dan Pena Vokasi 578 KPM.

"Total sejak graduasi tahun 2023 dan 2024 sebanyak 28.775 KPM. Jumlah ini melampaui target 2023-2024, yaitu sebanyak 16.000 KPM," kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (8/7/2024).

Graduasi ini menjadi tahap awal dari pembinaan produk yang dihasilkan warga penerima program Pena ini.

Jadi, para KPM yang sudah digraduasi tetap akan mendapatkan pendampingan pengembangan usaha. 

Seperti, pengembangan kemasan dan diversifikasi produk. 

"Pendampingan akan terus dilakukan hingga KPM dapat mandiri," imbuh Risma, begitu ia akrab disapa.

Kemensos juga melakukan pemantauan terhadap perkembangan usaha ini. Tujuannya, agar pendapatan KPM tidak turun lagi di bawah UMK dan kembali menjadi penerima bansos.

Sasar Generasi Muda

Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) juga turut menyasar generasi muda agar keluar dari jerat kemiskinan.

Generasi muda yang disasar ini merupakan anak dari program keluarga harapan (PKH) yang sudah berusia lanjut.

Program ini dikhususkan bagi anak KPM PKH yang berusia 23-30 tahun. Fokusnya bagi anak muda yang berada di kantong-kantong kemiskinan, seperti daerah kepulauan yang sulit dijangkau. 

Adapun mode yang dipilih yaitu pendekatan komunitas untuk memudahkan proses pembinaan mereka terhadap generasi muda ini.

"Upaya itu butuh kerja keras, tetapi bukan mustahil untuk diwujudkan. Yang paling penting merubah mindset dari yang biasanya menerima bansos menjadi berwirausaha dan mandiri," pungkas Mensos Risma.

Data Kemiskinan di Indonesia

Angka kemiskinan tahun ini menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir.

Di tengah stagnasi ekonomi global, berbagai kebijakan strategis yang diluncurkan pemerintah berhasil menopang resiliensi ekonomi nasional. 

Per Maret 2024, tingkat kemiskinan melanjutkan tren menurun menjadi sebanyak 25,22 juta orang di 2024. 

Sedangkan pada Maret 2023, penduduk miskin di Indonesia sebanyak 25,9 juta orang.

Secara spasial, tingkat kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan menurun. 

Tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2024 turun ke level 7,09 persen dari 7,29 persen di Maret 2023. 

Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2024 mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79 persen dari 12,22 persen pada Maret 2023. 

Jika berdasarkan pulau, penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Selain itu, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024.

Penurunan ketimpangan ini terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.
 

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS