PARBOABOA, Jakarta – PT Perhutani melalui Perhutani Alam Wisata (Palawi) kembali membuka kawasan wisata Ranca Upas, Bandung setelah sebelumnya ditutup karena mengalami kerusakan akibat digunakan balap motor trail.
Direktur Perhutani Alam Wisata Lusy Mediana mengatakan, selain lokasi yang masih dibatasi oleh police line, sisanya sudah dizinkan dikunjungi wisatawan secara normal.
"Sekarang sudah terbuka untuk umum untuk menikmati Ranca Upas, tapi yang ini untuk sementara kita tutup, area rawa. Sebenarnya tidak ada batasan khusus selain lokasi yang kemarin ada sedikit masalah terkait penggunaan untuk offroad," kata Lusy Mediana dalam pernyataannya, Selasa (14/03/2023) dikutip dari Kompas.com.
"Hanya lokasi yang sudah di-police line, dan sama lokasi yang sudah ada tulisan dilarang karena kemarin itu jalur yang digunakan," lanjutnya.
Ia mengungkapkan jika lahan yang dirusak ini tak semuanya milik Ranca Upas, melainkan sebagian milik PT Perkebunan Nasional.
"Kalau luasannya sekitar 30 kilometer, tapi dia keluar ke jalan besar, 75 persen lahan di PT PN, 20 persen di sini (milik Ranca Upas) dan 10 persen ada di wilayah Perhutani, jadi sebenarnya kemarin itu start dan finish di sini, tapi track sebenarnya itu ada di luar Ranca Upas, termasuk ke PTPN juga," tuturnya.
Sebelumnya, kegiatan offroad motor trail yang diadakan oleh sebuah komunitas di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, menimbulkan kemarahan masyarakat setempat. Pasalnya, ratusan motor dalam komunitas tersebut melintasi area habitat bunga edelweis rawa yang langka hingga mengalami kerusakan.
Adapun acara komunitas motor trail itu diselenggarakan pada tanggal 5 Maret 2023, yang diperkirakan dihadiri oleh sekitar 2.500 peserta offroad.
Berdasarkan pernyataan dari salah satu panitia acara tersebut, jika acara balap motor trail ini didukung oleh Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani).