Mengenang 40 Hari Kematian Brigadir J, Ratusan Warga Gelar Aksi 4.000 Lilin di Taman Ismail Marzuki

Aksi 4.000 lilin memperingati kematian Brigadir J (Foto: kompas.com/REZA AGUSTIAN)

PARBOABOA, Jakarta – Dukungan dan simpati terus mengalir kepada almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, korban pembunuhan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Sebagai bentuk dukungan, tepat mengenang 40 hari kepergian Brigadir J, ratusan warga menghadiri aksi solidaritas 4.000 lilin di Taman Ismail Marzuki (Tim), Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/08/2022) malam.

Sejumlah warga membawa poster yang bertuliskan “Justice for Joshua”, sebagian lagi menyalakan lilin merah putih membentuk angka 40, yang artinya 40 hari meninggalnya Brigadir J. Turut hadir di lokasi tersebut pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin mengaku mendapat undangan dari Irma Hutabarat, sebagai salah satu simpatisan yang menggagas aksi solidaritas tersebut.

"Pada malam ini saya mengucapkan terima kasih karena diundang Irma Hutabarat. Kami tadi baru dari Jambi, seharusnya saya menginap di Jambi hari ini tetapi kata Ito Irma ada malam 40 hari, menyalakan 4 ribu lilin untuk mengingat tragedi yang menimpa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang terbunuh secara kejam dan terencana," kata Kamaruddin dalam sambutannya.

Diketahui, aksi tersebut bertajuk “Malam Hening Mengenang 40 Hari Brigadir Yosua”, digagas oleh perkumpulan marga Hutabarat se-Jabodetabek.

Irma Hutabarat mengatakan, malam peringatan 40 hari kematian Brigadir J merupakan bentuk dukungan dan simpati terhadap kasus yang menimpa Brigadir J.

"Malam ini menunjukkan bawah empati membawa kita bersatu di sini. Empati yang besar dan solidaritas kita sebagai warga negara yang peduli akan penegakan hukum akan terus berlanjut. Semoga rasa simpati kita rasa keinginan kita untuk menegakkan keadilan rasa cinta kita pada negeri ini akan menyatukan kita semua. Ini bukan akhir dari perjuangan kita. Ini mengingatkan kita bahwa ada ibu yang tidak bisa tidur semalaman. Ini awal kemenangan untuk memulai sesuatu yang lebih besar," kata Irma.

Dalam sambutannya, Irma juga mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan digital forensic terhadap handphone Ferdy Sambo dan istrinya, sehingga kemungkinan ada pihak-pihak lain yang terlibat atau motif yang belum diketahui akan terungkap secara terang benderang.

Selain itu, Irma juga berpendapat, penelusuran jejak digital forensic akan membuat duduk perkara kasus brigadir J cepat terungkap, termasuk tentang dugaan adanya transaksi di rekening brigadir J setelah hari kematiannya.

"Kita kan lagi ke Jambi saya sama tim pengacara sama Pak Johnson mau ketemu orang tua Yoshua. Yang terakhir itu kan rekening orang mati masih bisa ditransfer tanggal 11 (Juli). Orangnya meninggal tanggal 8 (Juli). Itu kan artinya harus ditelusuri melalui uangnya. Jadi ada digital forensic handphone-nya Putri, Sambo dan orang-orang yang terlibat itu. Kalau itu bisa ditelusuri maka bisa ketahuan," terang Irma.

"Kalau ditelusuri semua aliran uang itu, maka akan lebih cepat terang benderangnya ini urusan karena tidak ada lagi sangkaan, dugaan. Jadi penekanannya pada digital forensic dan aliran uang," tutupnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS