Respon TNI soal Jadi Bekingan Sindikat Perdagangan Orang

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono memberikan respon soal pihaknya yang dituding menjadi bekingan dari sindikat perdagangan orang. (Foto: Twitter/@Puspen_TNI)

PARBOABOA, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono memberikan respon soal pihaknya yang dituding menjadi bekingan dari sindikat perdagangan orang.

Julius mengatakan bahwa TNI telah berulang kali menggagalkan penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Oleh karena itu, Julius meminta agar Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyerahkan data apabila benar adanya anggota TNI terlibat dalam kasus perdagangan orang tersebut.

BP2MI diminta untuk bersurat langsung kepada Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono terkait nama dan lokasi dari oknum terduga bekingan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) itu.

Pernyataan ini disampaikan Julius Widjojono dalam keterangannya pada Rabu, 5 Juli 2023.

Dia menyatakan bahwa Panglima TNI sangat konsisten atas reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) terhadap anggotanya.

Di mana, lanjut Julius, penghargaan bakal diberikan kepada prajurit yang berprestasi dan hukuman menanti apabila ada anggota yang secara sah telah terbukti melakukan pelanggaran hukum.

TPPO Sulit Diberantas karena Dibekingi Oknum TNI dan Polri

Sebelumnya, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan bahwa TPPO sulit untuk diberantas karena dibekingi oleh oknum yang memiliki kekuasaan.

Oknum tersebut, kata dia, mulai dari TNI, Polri, kementerian atau lembaga, Pemerintah Daerah (Pemda) hingga BP2MI sendiri.

Pernyataan itu disampaikan Benny pada Selasa, 4 Juli 2023 di Kantor Kementerian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat.

Dia menuturkan, seperti penjelasan dari PPATK, bisnis perdagangan orang ini dapat meraup uang ratusan miliar selama bertahun-tahun. Apalagi jika ditarik mundur ke 5 atau 10 tahun belakang, perputaran uang bisnis kotor tersebut sangatlah besar.

Dalam kesempatan yang sama, Benny mengungkapkan bahwa ada anggota BP2MI yang terlibat dalam bisnis TPPO ini.

Oknum tersebut, kata Benny, menerima aliran dana dari penempatan ilegal pekerja migran Indonesia (PMI).

Kendati demikian, Benny masih merahasiakan terkait identitas oknum BP2MI yang dimaksud.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS