PARBOABOA, Jakarta - Serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah apartemen di Dnipro, Ukraina menyebabkan 30 orang warga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia hingga pencarian pada hari Minggu (15/01/2023) dihentikan.
Selain korban jiwa, serangan tersebut juga melukai 75 orang warga dan puluhan lainnya diperkirakan masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Namun harapan untuk menemukan mereka dalam keadaan selamat semakin menipis, karena suhu dingin dan reruntuhan yang dihawatirkan mengenai tubuh para warga.
“Peluang untuk menyelamatkan orang sekarang semakin kecil. Saya rasa jumlah orang tewas akan puluhan orang,” kata Wali Kota Dnipro, Borys Filatov, dikutip Senin (16/01/2023).
Dalam serangan kali ini, Rusia dikabarkan menggunakan rudal Kh-22, sebuah rudal tua anti-kapal perang dan kapal induk dari era Uni Soviet.
Serangan tersebut menunjukkan keganasan Rusia yang bahkan menjadikan tempat tinggal warga sipil dan infrastruktur energi sebagai target.
Pihak Ukriana sendiri mengaku gagal menembak jatuh atau mencegat rudal berbahaya Rusia itu karena kurangnya persenjataan canggih untuk mencegat rudal tersebut dan akhirnya menghantam wilayah sipil.
Kecamuk perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi sejak dimulai pada Februari tahun lalu. Serangan-serangan Rusia diketahui kerap kali menyasar area tinggal masyarakat sipil termasuk di di Kyiv/Kiev, Kharkiv, dan bagian timur Odesa yang mengincar infrastruktur militer dan energi milik Ukraina.