PARBOABOA, Pematangsiantar - Pertempuran sengit berlangsung di Kota Sievierodonetsk, tentara Ukraina berjuang habis-habisan untuk menghambat laju pasukan Rusia yang berusaha merebut pusat kota.
Dilansir Associated Press, Rabu (8/6/2022), tentara Ukraina melakukan pertempuran jarak dekat di jalanan dari serbuan Rusia.
Jika Sievierodonetsk dikuasai sepenuhnya, maka Moskow hanya tinggal merebut segelintir kota lagi agar benar-benar dapat menguasai Provinsi Luhansk.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, pejuang Ukraina kesulitan melawan serangan Rusia di pusat kota.
Presiden Volodymyr Zelenskyy pun mengatakan jika situasi di kota itu sangat sulit. Tapi ia berjanji akan merebutnya kembali dari Rusia.
"Kita harus mencapai deokupasi penuh di seluruh wilayah kita," kata Zelenskyy, melalui video untuk acara yang diadakan surat kabar Inggris, Financial Times, Selasa kemarin.
Menurutnya lagi, bukan hanya di Sievierodonetsk, kota-kota lain seperti Lysychansk dan Popasna juga sangat sulit.
Melalui citra satelit dari Maxar Technologies yang dirilis Senin lalu terlihat kerusakan parah di Sievierodonetsk dan kota di sebelahnya, Rubizhne.
Otoritas Ukraina mengatakan jika pasukan mereka pekan lalu melakukan serangan mendadak terhadap posisi tentara Rusia dan mengeklaim sukses mengusir mereka dari sebagian pusat kota. Akan tetapi kondisi mereka tetap sangat sulit
Sementara Kremlin pada Selasa mengeklaim jika pihaknya telah mengendalikan 97 persen satu dari dua provinsi di wilayah Donbas.
Hal itu semakin mendekatkan mereka untuk sepenuhnya menguasai wilayah pusat perindustrian Ukraina di timur tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan jika pasukannya telah menduduki seluruh wilayah di Provinsi Luhansk.
Selain itu, Rusia juga telah menyerahkan ratusan jenazah tentara Ukraina yang tewas selama pertempuran.
Sebagian besar merupakan tentara yang tewas dalam pertempuran di Kota Mariupol, tepatnya pabrik baja Azovstal, benteng pertahanan terakhir.
Para pejuang Ukraina bersembunyi di pabrik baja itu selama berminggu-minggu saat pasukan Rusia berusaha merebut Mariupol.
Namun, ribuan tentara Ukraina yang bersembunyi dan bertahan itu akhirnya menyerah pada Mei lalu dan kini ditahan Rusia.
“Proses pengembalian jenazah para pejuang Mariupol yang gugur sedang berjalan. Hingga kini, 210 jenazah telah dipulangkan, kebanyakan dari mereka adalah pejuang Azovstal yang heroik,” demikian bunyi pernyataan Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina.
Direktorat menambahkan, Ukraina mengupayakan pembebasan lebih dari 2.000 tentaranya yang ditahan Rusia melalui pertukaran tahanan. Namun anggota parlemen Rusia ingin beberapa tentara Ukraina diadili.