Untung Besar, Rusia Tawarkan India Minyak Diskonan

Rusia menawarkan India pasokan minyak bumi dengan harga diskon yang tergolong murah. Tawaran itu menjadi sangat mungkin mengingat minat India terhadap minyak Rusia cukup besar. AP

PARBOABOA, Pematangsiantar - India mendapat penawaran menarik dari Rusia, yaitu pasokan minyak bumi dengan harga diskon yang tergolong murah. 

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk India, Denis Alipov, saat diwawancarai oleh penyiar Radio Rossiya 24, Senin (5/4/2022) waktu setempat. 

Alipov mengatakan, tawaran itu menjadi sangat mungkin mengingat minat India terhadap minyak Rusia cukup besar.

“Mengenai pasokan hidrokarbon (minyak bumi), saya percaya bahwa pasokan dan kerja sama kami di bidang ini dapat ditingkatkan. Orang-orang India memiliki minat di dalamnya,” kata Alipov. 

“Kami menawarkan minyak mentah yang didiskon secara signifikan kepada India. Jadi hidrokarbon kami adalah tawaran yang bagus untuk mereka, dan orang India pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini,” lanjutnya lagi.

India telah mengambil keuntungan dari kesepakatan pembelian minyak Rusia dalam beberapa pekan terakhir. New Delhi mengimpor lebih dari 13 juta barel minyak mentah Rusia sepanjang bulan lalu.

Menurut Alipov, sanksi dari Barat juga tidak akan memengaruhi kerja sama nuklir antara Rusia dan India. Rusia hingga kini menjadi salah satu mitra utama India dalam energi nuklir. 

Kerja sama kedua negara di bidang tersebut dibuat berdasarkan perjanjian pada 1998. Kini, Rusia tengah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di India.

Terletak di Negara Bagian Tamil Nadu, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Kudankulam memiliki dua blok pertama yang mulai beroperasi pada 2013 dan 2016.

Pembangunan blok daya 3 dan 4 dimulai pada 2017 disusul blok daya 5 yang dimulai pada 2021.

Rusia menghadapi sanksi keras yang dijatuhkan negara-negara Barat atas keputusan Moskow meluncurkan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari lalu. Salah satu bentuk sanksi itu adalah boikot terhadap produk minyak Rusia.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS