PARBOABOA - Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan harta karun dalam bentuk peninggalan arkeologis yang memukau dunia. Salah satu yang menarik perhatian adalah Candi Prambanan.
Dengan keindahan arsitektur yang mempesona dan makna yang dalam, sejarah Candi Prambanan tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga merupakan jendela yang membuka pandangan terhadap kompleksitas spiritual, kepercayaan, dan seni pada zaman dahulu.
Sejarah Candi Prambanan juga menggambarkan dedikasi budaya Indonesia terhadap warisan nenek moyang, serta nilai-nilai yang menghubungkan manusia dengan alam semesta dan keragaman kepercayaan.
Melansir jurnal “Candi Prambanan Masa Kini” oleh Widhi Astuti (2021), berdasarkan prasasti Siwagrha, candi ini dibangun untuk memuliakan dewa siwa yang mempunyai nama asli siwagrha (dalam bahasa sansekerta).
Candi utama dari Prambanan didedikasikan untuk dewa Siwa dan memiliki arsitektur mengesankan, dengan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata.
Candi-candi kecil di sekitarnya didedikasikan untuk dewa-dewa dan makhluk-makhluk mitologis dalam agama Hindu.
Lewat legenda-legenda klasik dan cerita masyarakat lokal, Candi Prambanan disebut juga Candi Roro Jonggrang.
Sejarah Candi Prambanan
Candi Prambanan terletak di Yogyakarta, Indonesia. Bangunan ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO dan merupakan salah satu contoh penting arsitektur Hindu klasik di Asia Tenggara.
Candi ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan agama, budaya, dan politik di pulau Jawa.
Sejarah Candi Prambanan berawal dari zaman Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, Indonesia.
Melansir jurnal “Candi Prambanan: Pengelolaan Dan Potensi Persoalannya” oleh Sugeng Riyanto (2007), secara administratif candi ini terletak di Desa Karangasem, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah istimewa Yogyakarta, tepatnya di sebelah utara ruas jalan Yogyakarta Solo.
Lalu, siapa yang membangun Candi Prambanan? Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan.
Bangunan ini merupakan bukti monumental dari kejayaan agama Hindu dan kerajaan pada masa lalu. Berikut adalah kronologi penting dalam cerita sejarah Candi Prambanan:
1. Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8)
Pada saat itu, pulau Jawa dihuni oleh berbagai kerajaan kecil yang mengamalkan agama Hindu dan Budha.
Salah satu kerajaan terpenting adalah Kerajaan Mataram Kuno yang berkembang di wilayah yang sekarang menjadi Yogyakarta. Raja Rakai Pikatan adalah salah satu tokoh penting dalam perkembangan candi ini.
2. Pemerintahan Raja Balitung Maha Sambu (abad ke-9)
Pada masa pemerintahan Raja Balitung Maha Sambu, candi ini mulai dibangun. Tanggal pasti pembangunan tidak diketahui, tetapi diperkirakan antara abad ke-9 hingga awal abad ke-10.
Bangunan ini didedikasikan untuk Trimurti Hindu, yaitu Brahma, Vishnu, dan Siwa. Candi utama didedikasikan untuk Siwa, sementara candi-candi kecil di sekitarnya untuk para dewa dan makhluk mitologis.
3. Pemerintahan Raja Daksa (abad ke-10)
Pada masa pemerintahan Raja Daksa, bangunan Prambanan mencapai puncak kejayaannya. Candi ini menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya.
Namun, kemudian Kerajaan Mataram Kuno mengalami kemunduran akibat invasi dari Kerajaan Syailendra dan adanya pergeseran politik.
4. Letusan Gunung Merapi (abad ke-16-17)
Candi ini kemudian mengalami penelantaran dan kerusakan akibat letusan Gunung Merapi dan gempa bumi. Vegetasi liar dan lumpur menutupi candi-candi, dan kompleks ini terlupakan oleh sebagian besar masyarakat.
5. Ditemukan Kembali (abad ke-18-19)
Dalam penelusuran sejarah Candi Prambanan, bangunan ini mulai ditemukan kembali oleh para penjelajah dan arkeolog asing.
Pada tahun 1733, seorang Belanda bernama Van der Vlis menemukan candi ini dan mengangkat beberapa patung untuk dikirim ke Belanda.
6. Restorasi (abad ke-20)
Upaya restorasi dan pelestarian dari Prambanan dimulai pada awal abad ke-20 di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Namun, beberapa pekerjaan restorasi dihentikan akibat Perang Dunia II dan kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan, usaha restorasi kembali dilanjutkan dan kompleks candi secara resmi dibuka untuk wisatawan.
7. Diakui UNESCO (1991)
Candi Prambanan diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia, mengakui nilai sejarah, budaya, dan arsitekturnya yang luar biasa.
Bangunan ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu dari kejayaan kerajaan kuno dan hubungan budaya yang kompleks di wilayah tersebut.
Kompleks dari Prambanan juga menjadi destinasi wisata populer dan terkenal di seluruh dunia, menarik pengunjung dengan keindahan arsitekturnya, patung-patung indah, dan makna sejarah yang mendalam.
Arsitektur Candi Prambanan dan Maknanya
Sejarah Candi Prambanan adalah sebuah karya seni yang penuh dengan simbolisme dan makna. Setiap elemen arsitektur candi ini mengandung pesan-pesan tentang agama, kosmologi, dan kepercayaan pada zamannya.
Tiga candi utama Candi Prambanan disebut Trimurti. Berikut adalah beberapa aspek arsitektur dari bangunan ini beserta makna yang terkait:
Tingkatan Struktur
Prambanan terdiri dari tiga candi utama yang dikelilingi oleh candi-candi kecil. Candi-candi ini terbagi dalam beberapa tingkatan yang mewakili konsep tatanan kosmos dalam agama Hindu.
Tingkatan bawah mewakili dunia, tingkatan tengah mewakili dunia antara, dan tingkatan atas mewakili dunia dewa.
Candi Utama untuk Dewa Siwa
Candi utama dalam bangunan ini didedikasikan untuk dewa Siwa, yang merupakan bagian dari Trimurti Hindu.
Siwa merupakan dewa penghancur dalam agama Hindu, dan kehadiran candi ini menunjukkan pentingnya konsep siklus kehidupan, kematian, dan reinkarnasi dalam agama Hindu.
Relief Epik Ramayana
Relief-relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan kisah epik Ramayana. Setiap panel relief ini memiliki makna dan pesan moral yang mendalam.
Melalui hal ini, orang-orang dapat belajar tentang kebajikan, keberanian, dan ajaran moral dalam agama Hindu.
Arca-Arca Dewa dan Dewi
Patung-patung dewa dan dewi yang menghiasi candi-candi ini juga memiliki makna khusus. Mereka menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan karakteristik dewa-dewi dalam agama Hindu.
Contohnya seperti Vishnu sebagai pelindung, Brahma sebagai pencipta, dan Durga sebagai dewi keberanian.
Ornamentasi dan Detail Patung
Prambanan dihiasi dengan relief-relief halus dan patung-patung yang sangat detail. Setiap lipatan kain, ekspresi wajah, dan atribut yang terukir memiliki makna sendiri dan menggambarkan kesempurnaan artistik serta keanggunan dewa-dewi.
Gerbang Gateway (Candi Perwara, Candi Garuda, dan Candi Nandi)
Gerbang utama kompleks candi ini dilambangkan oleh tiga candi, yaitu Candi Perwara (Gerbang Utara), Candi Garuda (Gerbang Tengah), dan Candi Nandi (Gerbang Selatan).
Masing-masing gerbang ini melambangkan awal, tengah, dan akhir dari perjalanan spiritual dan fisik seseorang.
Penggunaan Simbol Geometris dan Lingkaran
Arsitektur Candi Prambanan juga memanfaatkan simbol geometris dan lingkaran yang melambangkan tatanan alam semesta. Simbol lingkaran mewakili keselarasan, keseimbangan, dan keabadian dalam kosmos Hindu.
Kepala Naga (Kala-Makara)
Beberapa bagian candi memiliki hiasan kepala naga yang dikenal sebagai Kala-Makara. Ini adalah simbol pelindung dan perwujudan dewa Siwa. Kala melambangkan waktu yang tak terhindarkan, sementara makara melambangkan alam semesta.
Arsitektur dari Prambanan mencerminkan pemahaman mendalam tentang agama, filsafat, dan alam semesta pada masanya.
Setiap elemen arsitektur mengandung makna mendalam yang menghubungkan manusia dengan alam semesta, dewa-dewa, dan ajaran moral agama Hindu.
Fakta Menarik Candi Prambanan
Di balik kisah sejarah Candi Prambanan yang menjadi salah satu cerita menarik di kalangan masyarakat, bangunan ini juga menghadirkan beberapa fakta menarik yang membuatnya tetap abadi sepanjang masa, yaitu:
1. Arsitektur Hindu Klasik
Lewat sejarah Candi Prambanan, bagian arsitekturnya merupakan komponen penting dalam kebudayaan Hindu klasik di Asia Tenggara.
Daerah candi ini terdiri dari tiga candi utama yang menggambarkan Trimurti Hindu.
Trimurti Hindu tersebut ialah Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Vishnu. Selain itu, ada pula candi-candi kecil dan pelengkap yang mengelilingi area utama.
2. Pencapaian Teknikal
Prambanan dibangun tanpa menggunakan bahan perekat modern seperti semen. Batu-batu yang membentuk candi ini dipahat dan disusun dengan sangat presisi sehingga cukup kuat untuk bertahan selama berabad-abad.
3. Relief Epik Ramayana
Candi ini memiliki relief-relief yang menggambarkan kisah epik Ramayana, yaitu cerita tentang Rama dan Sinta.
Relief ini terletak di dinding keliling candi utama. Total terdapat sekitar 1.500 panel relief yang menceritakan kisah tersebut dengan sangat detail.
4. Fungsi Sebagai Tempat Ibadah
Sejarah Candi Prambanan pada awalnya merupakan tempat ibadah Hindu. Namun, setelah masa kejayaannya, kompleks candi ini mengalami penelantaran dan perubahan fungsi.
Beberapa teori mengindikasikan bahwa candi ini sempat digunakan sebagai tempat persembunyian saat Kerajaan Mataram mengalami serangan.
5. Keruntuhan dan Restorasi
Prambanan mengalami keruntuhan dan kerusakan akibat gempa bumi, letusan gunung, dan perubahan iklim.
Upaya restorasi dimulai pada abad ke-20 oleh pemerintah Indonesia dan berbagai organisasi internasional. Proses pemulihan ini memakan waktu bertahun-tahun.
6. Perayaan Ramayana Ballet
Setiap tahun di candi ini diadakan pertunjukan tari Ramayana Ballet yang menggunakan kompleks candi sebagai latar belakang.
Pertunjukan ini menggambarkan kisah Ramayana melalui tari, musik, dan cahaya.
7. Kedekatan dengan Candi Sewu
Candi Prambanan terletak tidak jauh dari Candi Sewu, kompleks candi Buddha yang juga memiliki sejarah dan arsitektur yang menarik.
Kedua kompleks candi ini menggambarkan harmoni antara agama-agama yang ada pada masa lalu di Jawa Tengah.
8. Simbol Keseimbangan
Dalam sejarah Candi Prambanan, bangunan ini menjadi simbol keseimbangan antara agama Hindu dan Budha yang pernah berkembang di Jawa.
Kedekatan geografisnya dengan Candi Borobudur, kompleks candi Buddha terbesar di dunia, menunjukkan kerukunan antara kedua agama ini pada masa lampau.
9. Kunjungan Wisatawan
Candi Prambanan juga menjadi salah satu objek wisata paling populer di Indonesia dan sering dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Pada malam hari, candi-candi ini diterangi lampu-lampu yang menciptakan suasana yang indah dan dramatis.
10. Perayaan Hari Raya Waisak
Meskipun Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu, tempat ini juga menjadi tuan rumah perayaan Hari Raya Waisak, perayaan Buddha yang penting. Ini mencerminkan toleransi agama yang kuat di Indonesia.
Nah, begitulah sejarah Candi Prambanan lengkap dengan arsitektur dan maknanya. Bangunan ini merupakan salah satu bukti penting dari keberagaman agama dan budaya di Indonesia pada masa lampau.
Seiring dengan Candi Borobudur, Candi Prambanan menjadi salah satu tujuan wisata budaya paling populer di Indonesia dan ikon penting dari warisan sejarah negara tersebut.