Serangan Terbaru Rusia ke Ukraina Sebabkan 30 Orang Tewas

Serangan Rusia ke Ukraina pada Jumat (29/12/2023), menewaskan 30 orang dan 160 korban luka-luka. (Foto: X/@den_kazansky)

PARBOABOA, Jakarta - Serangan udara yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina menyebabkan 30 orang tewas dan lebih dari 160 orang luka-luka. 

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Igor Klymenko, mengungkapkan bahwa serangan tersebut menargetkan berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit bersalin, pusat perbelanjaan, dan beberapa apartemen.

Igor menyebut, tragedi ini bukan hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga membangkitkan kecaman dari komunitas internasional. 

Atas serangan itu, banyak negara menyerukan dukungan militer bagi Ukraina, yang telah berjuang melawan invasi Rusia selama hampir dua tahun.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam mengatakan kepada AFP, “Hari ini Rusia menyerang kami dengan hampir segala yang dimilikinya.” 

Menurut angkatan militer Ukraina, Rusia telah melancarkan 158 misil dan drone ke wilayah Ukraina. 

Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, menyebut ini sebagai serangan misil terbesar dan paling banyak selama perang ini.

Di sisi lain, Angkatan Bersenjata Rusia mengklaim telah melakukan setidaknya 50 serangan kelompok dan satu serangan massif pada fasilitas militer di Ukraina selama seminggu terakhir. 

Mereka mengatakan bahwa semua serangan tersebut tepat sasaran. 

Namun, realitas di lapangan menunjukkan kerusakan yang luas dan banyaknya korban sipil yang terdampak. 

Serangan ini bukan yang pertama terjadi, sebelumnya Rusia juga menyerang pasar di Kota Kostiantynivka yang menewaskan belasan orang. 

Serangan Rusia ke Pasar Ukraina 

Sebelumnya pada Rabu (6/9/2023), tragedi memilukan juga terjadi di kota Kostyantynivka, Ukraina, ketika sebuah serangan menghantam jalan pasar yang ramai. 

Insiden ini menewaskan setidaknya 17 orang, termasuk seorang anak, dan melukai 32 lainnya. 

Akibat serangan itu, Kota Kostyantynivka, yang terletak hanya 20 km dari garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, mendadak dilanda kekacauan.

Dalam video yang beredar di sosial media, terlihat api besar melalap gedung-gedung dan para tentara membawa kantong jenazah menjauh dari lokasi kejadian.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyuarakan kecamannya terhadap serangan brutal tersebut. 

Melalui sebuah postingan di Telegram, Zelensky menggambarkan kejadian di pasar, di mana orang-orang yang tidak bersalah dan tidak melakukan kesalahan apa pun menjadi korban.

"Pasar reguler. Toko. Sebuah apotek. Orang yang tidak melakukan kesalahan apa pun. Banyak yang terluka," tulis Zelensky, dikutip dari The Guardian.

 Zelensky lalu menyebut serangan ini sebagai tindakan terorisme. 

Tragedi ini menambah daftar panjang penderitaan yang dialami oleh rakyat Ukraina dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun kebelakang.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS