Si Jago Merah dengan Ganas Melahap Seluruh Rumah di Kampung Pulo Tanpa Sisa

Kondisi rumah warga pasca insiden kebakaran, Kampung Pulo melahap dua RW (Foto: Parboaboa/Pras Wiratmoko)

PARBOABOA, Jakarta - Suara toa masjid yang menggema di Minggu (25/12/2022) sekitar pukul 12.30 WIB tidak disangka menjadi melodi tragis bagi Heryona. Dengungan itu penanda yang harus didengarnya dari tempatnya berjualan buku bekas di Pasar Kampung Melayu karena rumahnya dilahap si jago merah. 

Heryona yang berjualan seorang diri seketika panik dan buru-buru pergi karena anak dan suaminya berada di rumah. Dia lari pontang panting untuk memastikan keluarganya baik-baik saja.

Nahas, meski sudah berusaha pulang secepat mungkin, nasib berkata lain. Tidak ada satupun barang-barang di rumahnya tersisa. Semuanya habis dilahap si jago merah. Di lingkungannya ada puluhan rumah lain di RT 12 RW 02, Kampung Pulo, Jakarta Timur yang ikut terbakar.

“Saat itu saya sedang cari uang mas, berjualan buku bekas di depan (pasar) tiba-tiba ada pengumuman kebakaran. Saya pasrah, begitu sampai lokasi, api sudah menjalar besar termasuk ke rumah saya,” kata Heryona kepada Parboaboa, Senin (26/12/2022).

Heryona melanjutkan bercerita, saat sampai di lokasi tempatnya tinggal, dia sempat panik karena tidak menemukan anak dan suaminya. Dicarinya ke seluruh lokasi dengan napas yang tersengal-sengal. 

Butuh waktu lama dia mencari, hingga akhirnya menjelang magrib, kabar baik mendatanginya. Anak dan keluarganya yang lain ketemu dalam keadaan selamat. 

“Kami sekeluarga sempat terpisah. Panik, sudah ngeblank mas. Baru bisa ketemu anak saya yang perempuan menjelang maghrib dan akhirnya saya bisa ketemu sama keluarga saya lainnya,” sambung Heryona.

Kehilangan rumah menjadi kerugian terbesar yang harus ditanggung Heryona akibat musibah ini. Da sangat sedih, ada tiga komputer yang dibeli dari uang beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang didapat anaknya tidak terselamatnya. 

“Komputer anak saya tiga set itu habis mas. Itu hasil dari uang beasiswa KIP kebetulan anak saya mahasiswa UHAMKA jurusan IT. Ponselnya ikut terbakar, kita cuma sempat selamatkan diri aja mas gak sempat bawa apa-apa,” ungkap Heryona.

Warga lainnya di RT 14 RW 03, Basuki. Rumah rumah orang tuanya yang sudah ditempati puluhan tahun kini tinggal sisa puing-puing. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun nilai kerugiannya sangat besar.

Dikatakannya, saat kebakaran terjadi, dia sedang di luar. Walau sedang dilanda musibah, dia masih merasa bersyukur, karena dokumen dan surat tanah tidak disimpannya di rumah. 

“Kebetulan ini rumah ibu saya, warga bilang pas kejadian semua pada lari menyelamatkan diri, gak sempat bawa apa-apa. Ibu saya sudah paruh baya, untung ada yang bantu nyelametin mas, bersyukur gak ada korban jiwa,” ungkap Basuki.

Camat Kelurahan Jatinegara, Muchtar menerangkan, pasca kebakaran masih dilakukan pembersihan puing-puing tragedi kebakaran. Tercatat di RT 12 RW 02, ada 28 rumah yang terkena dampak, sedangkan di RT 14 RW 03 ada 14 rumah yang terdampak. 

Muchtar menjelaskan, Kelurahan Jatinegara sudah menyiapkan rumah susun sebagai tempat tinggal sementara untuk warga yang terdampak, walau sebagian besar memilih mengungsi di rumah sanak saudara.

Disebutkannya, sampai saat ini, ada 70 orang PPSU masih melakukan kerja bakti dibantu kesediaan alat berat dari Sudin Kebersihan Jakarta Timur.

“Harapan saya hari ini bisa selesai untuk pembersihan di Kampung Pulo,” tutur Muchtar.

“Lokasi rusun terlalu jauh. Untuk logistik kami juga sudah menyiapkan makan pagi, siang, malam serta selimut dan perlengkapan lainnya, warga tinggal lapor saja ke petugas di lokasi,” sambung Muchtar.

 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS