Singapura dan Malaysia Resmi Mencabut Aturan Wajib Masker, Indonesia Kapan?

Ilustrasi lepas masker (Foto: MNC Media)

PARBOABOA, Jakarta – Aturan terkait protokol kesehatan (prokes) seperti penggunaan masker, kini mulai dihilangkan secara perlahan, baik di dalam ataupun luar ruangan. Namun, hal ini hanya berlaku di beberapa negara saja, di antaranya Singapura dan Malaysia.

Pertanyaan yang muncul adalah kapan Indonesia bisa melepaskan masker? Terkait hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, belum berani merekomendasikan aturan melepas masker di area publik.

Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, menjadi alasan IDI tetap menyarankan untuk mematuhi prokes, termasuk penggunaan masker di luar ataupun di dalam ruangan.

"Kalau sekarang dari data yang ada peningkatan kasus. Kita belum merekomendasikan ke arah sana, artinya kita masih harus menggunakan masker sambil kita lihat perkembangannya," ungkap Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Adib Khumaidi, SpOT di Gedung Dr R Soeharto, Kantor PB IDI, Jakarta Pusat, dikutip dari idxhannel, Kamis (08/09/2022).

Pada kesempatan itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril menekankan, untuk menurunkan angka Covid-19, masyarakat harus tetap mematuhi prokes. Baik selama ada atau tidaknya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia.

"PPKM itu akan hanya alat saja ya. Jadi kalau kita lihat PPKM 1 atau 2 apakah sudah bebas semua?, nggak. Orang tetap harus pakai terus (masker/Prokes) sampai terkendali betul," jelas dr Syahril.

Seperti kita ketahui, penularan virus Covid-19 bisa terjadi di manapun. Terlebih dalam berkegiatan, seperti saat berada di transportasi umum, menjadi tempat yang paling memungkinkan seseorang terinfeksi.

Termasuk ketika berada di dalam ruangan, saat makan semua orang akan membuka masker. Momen ini akan memudahkan virus masuk ke dalam tubuh, yang melawan sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas).

"Tapi kalau tubuh kita cukup kuat dia tidak masuk ke dalam sel-sel dan juga tidak mereplikasi bertambah banyak, dia (virus) akan dieliminasi oleh kekebalan (imunitas /antibodi)," jelas Guru Besar Mikrobiologi FKUI, Prof Amin Soebandrio, belum lama ini.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS