PARBOABOA - Memasuki masa-masa tahun ajaran baru, para calon mahasiswa, atau tepatnya siswa kelas 3 SMA, tengah dihadapkan pada pilihan penting seputar jurusan dan universitas.
Pertimbangan antara memilih jurusan berkualitas di universitas biasa atau universitas terkenal dengan jurusan kurang prospektif menjadi dilema.
Beberapa orang berpendapat bahwa jurusan berkualitas di universitas terkenal lebih aman untuk prospek kerja, meski harus mempertimbangkan bahwa reputasi universitas tidak selalu menjamin kualitas semua jurusannya.
Padahal, reputasi keseluruhan universitas tidak selalu mencerminkan kualitas setiap jurusannya. Sehingga mahasiswa perlu mempertimbangkan dengan cermat pilihan mereka.
Doni Koesuma, seorang pengamat pendidikan, menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa calon mahasiswa seringkali salah dalam memilih jurusan adalah karena kurangnya peran orang tua dalam memberikan bimbingan yang memadai.
“Orang tua dan sistem pendidikan gagal mengarahkan anak-anak untuk memahami pilihan karier yang tepat, sehingga banyak yang memasuki jurusan secara asal-asalan demi reputasi universitas,” katanya kepada Parboaboa, Kamis (7/3/2024).
Hal tersebut menunjukkan kebutuhan akan bimbingan konseling yang lebih detail dalam memilih jurusan yang penting untuk pengembangan karier calon mahasiswa.
Doni menyarankan agar calon mahasiswa lebih memfokuskan pada pemilihan jurusan yang mendukung pengembangan karier mereka, daripada hanya mengejar universitas terkenal tanpa mempertimbangkan kesesuaian dengan minat atau passion.
"Nah, seharusnya memilihnya itu ya memilih jurusan dong, jangan memilih universitasnya. Jadi, kalau nilainya pas-pasan, yang fokusnya tetap harus berorientasi di jurusan," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Doni, bila seseorang lebih memilih universitas terkemuka seperti UI atau ITB sebelum menentukan jurusan, itu hanya akan membuang-buang waktu saja.
Sebaiknya, mahasiswa lebih memprioritaskan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, kemudian memilih universitas yang cocok untuk jurusan tersebut.
Dari sudut pandang mahasiswa sendiri, terdapat berbagai pendapat tentang pemilihan universitas dan jurusan yang baik.
Misalnya, James, mahasiswa asal Universitas Sumatera Utara (USU) yang berpendapat bahwa pemilihan universitas merupakan prioritas. Tentunya dengan alasan kesempatan yang luas.
“Biasanya universitas ternama memiliki jaringan yang luas, banyak mitra, dan sponsor kerja," ujar James kepada Parboaboa pada Jumat (8/3/2024).
Sementara itu, pendapat lainnya datang dari Zoya, salah satu mahasiswa dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang menyatakan bahwa universitas ternama dengan jurusan standar dianggap lebih menguntungkan karena dapat memperluas peluang kerja dan bersaing dengan universitas lainnya.
"Menurutku, yang penting jurusan di universitas bagus, karena sekarang yang dilihat biasanya hanya sekilas saja,” ungkap Zoya, salah satu mahasiswa UNSIKA kepada Parboaboa pada Jumat (8/3/2024).
Sebagai contoh, dia menyebutkan jurusan ilmu komunikasi, yang mungkin tidak sepopuler jurusan-jurusan di FMIPA tetapi masih menarik karena dianggap lebih santai.
Jika dibandingkan ilmu komunikasi di UNPAD dan UNSIKA, umumnya UNPAD lebih dipilih. Hal ini karena UNPAD dianggap sebagai universitas negeri yang banyak diidamkan orang.
Zoya menambahkan bahwa di universitas yang populer, seperti UNPAD, biasanya memiliki akreditasi A dan dosennya lebih kompeten dibandingkan dengan universitas yang dianggap biasa saja.
Di lain sisi, ada yang berpendapat bila lebih baik memiliki jurusan yang sesuai passion. Meski berada di kampus yang biasa-biasa saja, yang terpenting adalah akreditasi jurusannya.
Daripada harus memaksa diri memilih universitas ternama, namun berujung gagal seleksi lantaran peluang masuk yang minim.
"Peluang terbesar biasanya ada di kampus biasa, bukan? Orang-orang pasti akan memilih yang top," kata Anggi Anggi, salah satu mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) kepada Parboaboa, Jumat (08/03/2024).
Universitas, Jurusan, dan Dunia Kerja
Dalam dunia kerja sendiri, ada banyak stigma yang mengatakan bahwa universitas ternama mempengaruhi kinerja maupun peluang seseorang sukses dalam berkarier. Padahal, hal itu tidak selamanya benar.
Doni mengatakan, program studi dari universitas ternama memang memiliki kualitas terjamin di setiap program studinya. Hanya saja, bukan berarti jurusan dengan akreditasi tinggi dari universitas yang cenderung biasa saja tidak memiliki kualitas.
Universitas favorit biasanya memang menawarkan program studi yang sudah terstandarisasi dan berkualitas, sehingga kualitas lulusannya terjamin. Namun, bukan berarti bahwa universitas dengan reputasi yang lebih rendah tidak mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.
Universitas merupakan wadah bagi mahasiswa untuk membantu mengasah kemampuan sekaligus mencari ilmu sebanyak-banyaknya, sehingga yang menentukan layak tidaknya seorang mahasiswa dalam dunia kerja ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri.
Menurutnya, universitas bisa saja membantu hal tersebut. Namun keberhasilan sebenarnya lebih banyak ditentukan oleh usaha keras mahasiswa itu sendiri.
Dengan dukungan sistem dari universitas, usaha keras tersebut akan semakin efektif, sehingga memperbaiki peluang kerja yang seringkali dinilai berdasarkan asal universitas.
Termasuk dalam hal magang, baik dari universitas ternama maupun tidak, praktik magang tidak ada kaitannya dengan di mana seorang mahasiswa belajar. Ini semua tergantung dari individu dan keterampilan yang dimiliki.
Tambahan lagi, sebaiknya mahasiswa lebih memilih jurusan sesuai dengan passion masing-masing terlebih dahulu, baru memilih universitas yang baik terhadap jurusan itu, sehingga nantinya pekerjaan lebih mudah untuk diraih.
Sebagai penutup, Doni menyarankan untuk memilih berdasarkan passion dan cita-cita. Dia menekankan pentingnya mengetahui arah karier yang diinginkan terlebih dahulu.
Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menentukan jurusan yang sesuai untuk mempersiapkan profesi. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah jurusan yang sesuai dengan kebutuhan, terutama yang berasal dari universitas yang berkualitas.