PARBOABOA, Jakarta - Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi ukuran 3 kilogram di beberapa daerah di Indonesia dipastikan tidak terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Hal itu disampaikan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Gintings yang menyebut stok LPG 3 kilogram untuk wilayah Jabodetabek aman terkendali.
"Aman terkendali. Tidak ada (kelangkaan), stok kita sangat aman, di level 16 hari," ujar Irto saat dihubungi Parboaboa, Jumat (28/7/2023).
Saat ini terjadi kelangkaan LPG 3 kilogram di Medan, Malang, Kediri dan Bandung.
Irto menyebut, Pertamina telah menyiapkan kuota LPG 3 kilogram sebanyak 8 juta metrik ton (MT) selama 2023.
"Jumlah itu khusus bagi rumah tangga kurang mampu dan usaha mikro," katanya.
Tidak adanya kelangkaan LPG 3 kilogram di Jabodetabek juga dibenarkan salah satu pemilik pangkalan gas di Cimanggis Depok, Rifki.
Ia menyebut, stok gas melon di tempatnya aman terkendali.
Pertamina, kata Rifki, mengirimkan 100 tabung gas per hari.
"Aman di sini. Sehari 100 gas turun," katanya kepada PARBOABOA.
Rifki juga menyebut, harga gas di sekitar tempat tinggalnya juga tidak mengalami kenaikan.
Saat ini ia menjual LPG 3 kilogram seharga Rp19 ribu.
"Kecuali ngirim ke warung nih, jadi Rp20 ribu. Dihitung seribu buat yang nganter," jelas Rifki.
Pantauan PARBOABOA, ketersediaan LPG 3 kilogram di warung-warung kecil daerah Bogor aman terkendali.
Harganya pun terpantau normal, di kisaran Rp22 ribu hingga Rp23 ribu per tabung.
"Enggak (langka) di sini. Malah ada yang nganterin," ujar Refa, salah satu warga Bogor.
LPG 3 Kilogram Langka di Medan
Berbeda dengan Jabodetabek, LPG 3 kilogram mengalami kelangkaan di Medan, Sumatra Utara, sepekan terakhir. Imbas kelangkaan LPG di Kota yang dipimpin Wali Kota Bobby Nasution tersebut, pedagang kaki lima mengaku tak berjualan selama dua hari.
"Dua hari sudah tak berjualan karena langka gas. Gimana kita harus memenuhi kebutuhan bayar sewa dan kebutuhan keluarga sehari-hari, kalau LPG 3 kilogram susah dicari," ujar Elvira, pedagang di Jalan Teladan Barat, Kota Medan.
"Saya sudah keliling cari gas ini, kosong semua. Katanya tidak ada pasokan dari Pertamina, tidak tahu kita apa penyebab kelangkaan ini bang," sambungnya.
Menanggapi kelangkaan di Medan, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Gintings mengatakan, penyebab kelangkaan LPG di sejumlah daerah, termasuk Kota Medan karena adanya peningkatan konsumsi di atas rata-rata pada perayaan hari besar dan libur panjang.
"Sehingga saat ini penyaluran LPG 3 Kg per Juli sudah mendekati 2 persen lebih besar dibandingkan kuota," ujar Irto.
Namun demikian, ia menegaskan Pertamina telah bergerak cepat mengatasi kelangkaan LPG 3 kilogram tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah memetakan wilayah yang berpotensi kebutuhan LPG 3 kilogram-nya meningkat, sehingga bisa segera dilakukan penambahan stok dan mempercepat distribusi," jelasnya.
Pertamina, menurut Irto, saat ini sudah menambah stok sebanyak 700 ribu tabung, serta melakukan operasi pasar di beberapa wilayah seperti Medan, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi.