Tak Puas dengan Twitter, Elon Musk Mau Bikin Medsos Sendiri

Elon Musk, foto: arahkata.pikiran-rakyat.com

PARBOABOA - CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk membocorkan niat mengembangkan platform media sosial baru.

Pemikiran itu dia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter-nya, Sabtu (26/3) sekaligus memberikan kritik pada Twitter

Musk mengklaim wacana tersebut harus ia wujudkan karena menurutnya platform Twitter tidak bisa mengekspresikan dirinya yang gemar bicara "ceplas-ceplos".

Musk menyebut Twitter gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.

"Mengingat bahwa Twitter yang dikendalikan pemerintah, ini mengekang kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi. Apa yang harus dilakukan?", kata Musk.

Dua hari sebelumnya, Elon Musk mengadakan jajak pendapat tentang; apakah Twitter sudah menjadi media sosial yang demokratis?

“Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi dapat berfungsi. Apakah Anda yakin Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?” tulis Elon Musk.

Dua juta orang ikut jajak pendapat dan sekitar 70 persen memilik “Tidak”.

Jika Musk memutuskan meluncurkan platform media sosial sendiri, Musk akan bergabung dengan daftar figur publik dan perusahaan teknologi yang terus bertambah dengan membuang jaringan media sosial demi "kebebasan berbicara".

Orang-orang yang dimaksud Musk yaitu mantan Presiden Donald Trump, yang telah dilarang berselancar di Twitter sejak Januari 2021 dengan meluncurkan Truth Social pada Februari 2022 sebagai bagian dari Grup Media dan Teknologi Trump.

Mengutip CNN, Senin (28/3) Rumble, Parler, Gettr dan layanan lainnya dianggap sebagai platform alternatif jaringan sosial arus utama.

Parler yang telah dihapus dari toko aplikasi Apple akan diaktifkan kembali pada April setelah perbaikan dilakukan perusahaan untuk mendeteksi dan menghindari materi ujaran kebencian.

Namun, deretan media sosial itu diakui belum bisa menyamai jangkauan dan popularitas Twitter, Facebook dan Youtube bahkan Instagram.

Tweet Elon Musk memang kerap mengundang kehebohan. Sejak 2018 akun media sosial Twitter Elon Musk telah menjadi bahan penyelidikan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) setelah membuat kegaduhan atas jual-beli saham dan status terkait perusahaannya.

Musk berusaha untuk mengakhiri pengawasan oleh SEC atas posting-an Twitter-nya dan mengklaim kalau perjanjian itu digunakan untuk menahan haknya dalam kebebasan berpendapat.

Dia juga meminta pengadilan agar memblokir permintaan dari SEC atas dokumen yang berkaitan dengan ulasan tweet-nya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS