PARBOABOA, Jakarta – Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) siang. Sejumlah selebritas Tanah Air sempat membagikan momen tersebut di media sosial.
Salah satunya adalah Tasya Kamila. Ia menceritakan pengalaman gempa dalam keadaan hamil anak keduanya. Ia mengaku pasrah lantaran tinggal di apartemen dan tidak sanggup untuk turun lewat tangga darurat.
Ia juga mengungkapkan momen ketika putra sulungnya, Arrasya, mencecar sang ibu dengan sejumlah pertanyaan tentang gempa.
"Ya Allah masih pusing gegara tadi gempa, mana lagi di apartemen. Sudah pasrah aja mau ngumpet di kolong meja, bumil enggak sanggup turun tangga darurat," ungkap Tasya Kamila.
"Nah makin pusing lagi deh dicecar pertanyaan 'gempa apa mama? Kenapa gempa? Kenapa goyang?'" lanjutnya.
Sementara itu, adik Syahrini, Aisyahrani, menunjukkan detik-detik guncangan gempa tersebut menyebabkan lampu gantung di salah satu ruangan bergoyang.
"Ampuni kami ya Allah. Kencang banget tadi terasa banget, Ya Rabb," tulis Syahrani.
Hal serupa juga dialami Inul Daratista yang mengirim rekaman video saat berada di dalam rumah. Penyanyi dangdut itu mengaku kaget karena semula mengira hanya sedang pusing.
"Aku pikir kepalaku pusing, ternyata gempa," ujar Inul dalam unggahan Instagram Story.
Sedangkan, Ziva Magnolya mengungkapkan dirinya merasakan gempa saat tidur siang. Ia pun mengaku seketika terbangun karena merasakan guncangan.
"Baru sekali kebangun karena gempa," cuit Ziva.
"Lagi tidur rebahan pulas kirain ada yang bangunin karena benar-benar kayak diguncangin, enggak tahunya gempa," sambungnya.
Sebagai informasi, terkait gempa yang terjadi di Cianjur, Gurbernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan akibat gempa itu sebanyak 162 orang dan 326 orang luka-luka. Mayoritas korban yang meninggal merupakan anak-anak yang sedang bersekolah.
"Berdasarkan data yang diperoleh dari call center BPBD Cianjur, mohon izin saya menyampaikan berita buruk. Tercatat ada 162 orang meninggal dunia, 326 luka-luka mayoritas patah tulang dan berhubungan dengan luka-luka karena tertimpa atau terkena benda tajam," kata Ridwan Kamil Senin (21/11/2022) malam pukul 21.30 WIB.
Ridwan Kamil mengungkapkan, kebanyakan korban meninggal adalah anak-anak yang sedang belajar.
“Prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang banyak melanjutkan pelajara sekolah umum di madrasah. sehingga banyak (juga) kejadian terjadi di beberapa pesantren,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Ridwan, tercatat sebanyak 13.784 jiwa yang mengungsi dan 2.345 rumah mengalami rusak sedang hingga berat. Warga yang rumahnya terdampak tersebut rencananya akan disebar di 14 titik pengungsian, namun ia tidak merinci di mana letaknya.
“Pengungsi akan kita sebar di minimal 14 titik pengungsian,” tuturnya.
Sementara itu, sebanyak 2.345 rumah mengalami kerusakan dengan skala 60-100 persen.