PARBOABOA, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta sinergi dari semua pihak untuk menekan angka stunting dan kemiskinan.
Sesuai arahan presiden, tingkat kemiskinan harus menjadi nol persen, dengan angka stunting di bawah 14 persen.
“Sinergi dibutuhkan dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai percontohan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting," tuturnya.
Ia mengharapkan pengurus RT dan RW rutin melakukan pemantauan terhadap warga. Khususnya ibu hamil agar memeriksa kehamilan secara berkala.
Ini disampaikan Heru saat menghadiri acara Guyub Ketua Rukun Warga (RW) se-Jakarta Barat yang diadakan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
“Ketua RW bersama Ketua RT dan Dasa Wisma agar memonitoring kondisi anak terduga stunting untuk memastikan intervensi bantuan yang diberikan sudah tepat sasaran,” kata Heru, Sabtu (04/02/2023).
Sementara itu, untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, Heru sudah menetapkan program Intervensi Kemiskinan Terpadu yang salah satu programnya berisi bantuan atau layanan sosial.
“Dengan adanya layanan sosial yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Jakarta,” ujarnya.
Kendati demikian, mantan Walikota Jakarta Utara itu menyebut ada sejumlah kendala dalam mengentas kemiskinan. Salah satunya adalah masifnya pendatang baru di ibu kota.
“Ini camat dan lurah perlu dibantu oleh RT dan RW dalam menangani pendatang baru," pungkasnya.