PARBOABOA, Sumut - Tingginya harga minyak goreng di Indonesia akhir tahun lalu, membuat pemerintah mengeluarkan program minyak goreng kemasan satu harga di seluruh daerah. Program ini seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat kecil dan UMKM kecil untuk mendapatkan minyak dengan harga yang lebih terjangkau.
Setelah direalisasikan pada 1 Januari lalu, program ini memang benar dapat menekan harga minyak goreng dipasaran. Namun masalah lainnya muncul yaitu timbulnya kelangkaan minyak goreng di pasar tradisional maupun retail modern di berbagai daerah. Kelangkaan minyak goreng ini memicu kecurigaan adanya penimbunan minyak oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Kelangkaan ini juga terjadi di beberapa daerah Sumatera Utara, sehingga Pemda kemudian menerjunkan Tim dari Satgas Pangan Sumut untuk menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan minyak ini.
Dan mengejutkannya di sebuah gudang yang terletak di Deliserdang, Sumatera Utara ditemukan minyak goreng kemasan tertimbun hingga 1,1 juta liter pada Jumat (18/2).
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut Naslindo Sirait mengatakan, petugas yang menjaga gudang tersebut mengaku jika minyak tersebut tidak diedarkan ke masyarakat atas perintah dari atasannya. Untuk itu pihaknya langsung mengirimkan surat pemanggilan kepada pemilik gudang tersebut untuk melakukan klarifikasi pada Senin (21/2) mendatang.
"Kita sudah surati dan kita akan panggil mereka Senin nanti untuk mendengar klarifikasi apa penyebab penumpukan ini. Apakah ada indikasi pidana di sana yang jelas kita minta itu segera disalurkan," kata Naslindo, Jumat (18/2).
Jika benar-benar minyak tersebut ditimbun dengan sengaja, dan ditemukan adanya tindak pidana, kasus ini akan segera diserahkan ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk proses secara hukum.
Meski salah satu kasus dugaan penimbunan minyak sudah terungkap di Sumut, Tim Satgas masih akan melanjutkan penelusuran ke seluruh produsen minyak goreng di Sumut untuk memastikan tidak ada pihak-pihak lain yang melakukan praktik serupa. Oleh karena itu, semua produsen diharapkan untuk segera menyalurkan minyak goreng semestinya, agar kelangkaan segera teratasi.
"Kita sudah minta mereka menyalurkan dan akan kita awasi terus. Target utama kita kelangkaan minyak goreng bisa teratasi karena di masa pandemi Covid-19 kelangkaan ini bisa menjadi ancaman dan memicu inflasi," ungkapnya.
Dugaan penimbunan minyak goreng ini mengingatkan kita pada kelangkaan masker saat pandemi Covid-19 baru merebak di Indonesia. Jika diingat-ingat saat itu ada saja pihak yang tega menimbun masker lalu menjualnya dengan harga selangit, padahal pandemi yang baru menyebar saat itu adalah krisis nasional yang seharusnya dihadapi bersama.
Sama dengan masalah minyak goreng yang dialami masyarakat, jika memang ada pihak yang tega menimbulkan kelangkaan untuk menambah keuntungan, harus ditindak secara hukum segera.