PARBOABOA,
Jakarta – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
berencana menganugerahkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) kepada
sejumlah tokoh agama berrpengaruh dunia.
Dua tokoh agama dunia yang akan diberi gelar Doktor (HC)
adalah Paus Fransiskus, Vatikan, dan Grand Syekh Al Azhar, Mesir.
“Kita sudah ajukan, dan alhamdulillah mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak. Semoga nantinya ini akan mendapat pengaruh pada tingkat
nasional dan internasional,” kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al
Makin, dalam rilis Kemenag, Selasa (27/7).
Rencana ini sudah dibahas UIN Yogya dengan Menteri Agama
Yaqut Cholil Qoumas saat beraudiensi melalui Zoom kemarin. UIN Yogya juga sudah
bertemu dan berkoordinasi dengan Mensesneg, Menlu dan pihak terkait. Semua
pihak menyambut baik atas rencana tersebut.
Al Makin juga nmengatakan jika Mensesneg Pratikno sudah mendukung
dengan memfasilitasi kepanitiaan dari Sekretariat Negara. Sementara, Menteri
Luar Negeri Ibu Retno L. P. Marsudi, secara pribadi mendukung dan sudah
melakukan pertemuan dengan Kedubes Vatikan dan Kedubes Mesir.
“Terkait teknis pemberian gelar kehormatan Doktor (HC) bisa
dilakukan dengan virtual ataupun memungkinkan menghadirkan langsung kedua tokoh
agama dunia ini ke Indonesia.
Jika kedua tokoh agama dunia ini berkenan hadir di
Indonesia, akan memberi pengaruh luar biasa bagi dunia Internasional,” tambah
Al Makin.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada prinsipnya mendukung
dan mendorong rencana pemberian gelar kehormatan Doktor (HC) kepada kedua tokoh
agama dunia ini. Tentu dengan memperhatikan regulasi yang ada, agar tidak ada
yang mempersoalkan di kemudian hari.
“Jika sesuai regulasi di Indoensia dan secara administrasi
bisa diberi gelar kehormatan, saya mendorong ini untuk ditindaklanjuti,” kata
Gus Yaqut.
Bagi Gus Yaqut, pemberian gelar kehormatan Doktor (HC) bagi
tokoh agama dunia ini sejalan dengan tujuan Presiden Joko Widodo pada tahun
2022 yang menjadikan sebagai tahun toleransi.
Untuk itu, Gus Yaqut meminta kepada Rektor UIN SUKA
Yogyakarta dan Dirjen Pendis mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Menurut
Yaqut pihak Kemenag siap membantu, agar tujuan baik dan keinginan ini berjalan
dengan baik.