PARBOABOA, Jakarta – Korban tewas akibat tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin (6/3/2023) lalu, terus bertambah.
Setelah empat hari melakukan pencarian, Tim Satgas Gabungan kembali menemukan sebelas jenazah korban longsor, sehingga total korban yang berhasil diangkat dari timbunan longsor menjadi 32 orang.
Namun, hingga saat ini, sebelas korban tersebut masih dalam proses pendataan dan belum diidentifikasi oleh Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur.
"Di hari keempat pencarian ada 11 jenazah baru yang berhasil diangkat dari timbunan tanah longsor di Desa Pangkalan," kata Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Jumat (10/3/2023).
Sebelumnya, pada Rabu (9/3/2023), tim penyelamat yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan, berhasil menemukan sepuluh jenazah atas nama Evan, Ikhsan, Noval, Kalfin, Wawan Setiawan, Bebenza, Hasmarullah, Fani, Hermandi, dan Jannati.
Lalu pada Selasa (7/3/2023), sebanyak enam jenazah dievakuasi dari timbunan longsor. Nama-nama korban adalah Susi Rianti, Delta Yuharni, Juhaima, Murni AB, Masriyati, dan Abdillah.
Sementara pada hari pertama, tepat saat kejadian bencana, sebanyak lima jasad korban ditemukan atas nama Rianti, Dirga Bin Efan, Fadil Endri, Darman K, dan Abdul Kadir. Sedangkan korban hilang tercatat sebanyak 33 orang.
"Sampai sore tadi total sudah 32 jenazah yang berhasil diangkat dari timbunan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna," ungkap Achmad.
Di sisi lain, terdapat 1.216 orang yang mengungsi akibat bencana tanah longsor tersebut. Mereka tersebar di empat titik, yaitu pos lintas batas negara (219 orang), Puskesmas Serasan (215 orang), Pelimpak serta Masjid Al Furqon (500 orang), dan SMA 1 Serasan (282 orang).
