Warga Perumnas Simalingkar Medan Keluhkan Lambatnya Pengerjaan Drainase

Proses pengerjaan drainase di Jalan Jahe 5 dan Jahe, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan, Kota Medan sudah hampir sebulan dan hingga saat ini belum selesai. (Foto: PARBOABOA/Sondang)

PARBOABOA, Medan - Pembangunan drainase sedang gencar dilakukan Pemerintah Kota Medan, Sumatra Utara.

Salah satunya, di Perumahan Nasional (Perumnas) Simalingkar, Jalan Jahe Raya, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

Hanya saja, warga menilai proses pengerjaan drainase di wilayah tersebut lambat.

"Sudah hampir sebulan belum siap juga," kata Terkelin Ginting (33), salah seorang warga yang tinggal di Perumnas Simalingkar, Jumat (22/9/2023).

Imbas dari pengerjaan drainase yang lambat, rumah warga pun menjadi kotor dan berdebu.

Selain itu, teras rumah warga pun sering kemasukan lumpur dari drainase yang tengah dibangun.

"Yang paling parah, saluran air kami juga ikut kotor," kesal Ginting.

Tidak hanya itu, lamanya penyelesaian proyek drainase membuat warga khawatir akan keselamatan anak-anak. Apalagi pembangunan drainase membuat parit di sekitar rumah mereka menjadi lebih lebar dan dalam.

"Pembangunan yang menggunakan mobil derek yang berukuran besar, padahal pembangunan ada di gang kecil. Jadi tidak aman untuk anak-anak, apalagi drainasenya belum ditutup juga," kata Ginting.

Pengerjaan drainase yang belum selesai menyebabkan genangan air di selokan depan rumah warga. (Foto: PARBOABOA/Sondang) 

Ia juga menyesalkan pekerja proyek yang turut membongkar jembatan menuju ke rumahnya. Ginting hanya berharap jembatan yang telah dibongkar itu dikembalikan seperti sediakala.

"Karena nanti mau masukin kereta (motor) saja susah," keluhnya.

Ginting juga menilai, pembangunan drainase yang tengah dilakukan kurang efisien, karena dilakukan bersamaan dengan daerah lain.

"Jadi aliran airnya meluber kemana-mana, sehingga ketika hujan, tergenanglah airnya di paretnya itu," imbuhnya.

Warga lainnya yang tinggal di Perumnas Simalingkar, Ocha (22) juga mengeluhkan pembangunan drainase di sekitar kediamannya.

Bahkan Ocha mengaku dirugikan oleh pembangunan drainase ini.

Pasalnya, kabel untuk saluran internet di rumahnya putus akibat mobil derek yang keluar-masuk perumnas.

"Pernah malam-malam pas lagi ada di situ mobil dereknya tiba-tiba wifi saya mati. Setelah diperiksa ternyata kabelnya putus disenggol mobil derek mereka dan harus ganti. Takutnya juga sudah diperbaiki nanti masuk lagi kendaraan mereka rusak lagi," kesalnya.

PARBOABOA berupaya menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Medan. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari yang bersangkutan.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS