Waspada Karhutla! BMKG Deteksi 18 Titik Panas di Kaltim

Anggota UKL Regu II Polres Sukamara, Polda Kalteng saat melakukan patroli kawasan rawan kebakaran di wilayah kecamatan Sukamara dalam rangka pencegahan Karhutla, Selasa (07/03/2023) siang. (Foto: Dok. humas.polri.go.id)

PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) kembali mendeteksi adanya 18 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

BMKG menginformasikan jika 18 titik panas itu tersebar di empat kabupaten/kota Provinsi Kaltim yang terpantau sejak Rabu, (12/04/2023) mulai pukul 01.00 hingga pukul 17.00 WITA.

Adapun sebaran titik ini meliputi lima titik di tiga daerah, yakni Kabupaten Paser, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara. Kendati demikian, sebaran panas di tiga daerah ini telah dipadamkan oleh pihak terkait.

“Sebaran titik panas itu langsung kami informasikan kepada pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novirda dalam keterangannya di Balikpapan, Rabu (12/03/2023).

Diyan menjelaskan, 18 titik panas tersebut berada di Kabupaten Paser dengan 4 titik yang seluruhnya berada di Kecamatan Batu Sopang.

Lalu, Kutai Timur dengan 4 titik yang keseluruhannya berada di Kecamatan Bengalon. Kutai Barat 1 titik ada di Kecamatan Jempang.

Kutai Kartanegara dengan 7 titik meliputi 4 kecamatan, yakni Kembang Janggut satu titik, Muara Kaman satu titik, Loa Kulu tiga titik, serta Muara Muntai dua titik.

Kemudian, Kabupaten Berau dengan 2 titik meliupti Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Tabalar.

Diyan menambahkan, sebenarnya saat ini masih masuk musim hujan, namun ada beberapa kawasan di Kaltim yang secara bergantian terjadi terik dalam beberapa hari beruntun hingga terik matahari tersebut bisa mengakibatkan sejumlah lahan kering yang mudah terbakar.

“Mengingat akhir-akhir ini kerap terpantau titik panas, maka kami mengimbau semua elemen untuk sama-sama menjaga, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar,” imbaunya.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS