PARBOABOA, Jakarta – Kebakaran yang melanda Bromo akibat flare beberapa waktu yang lalu, sempat membuat ekonomi warga sekitar lumpuh akibat penutupan area rekreasi.
Namun pada Selasa (19/9/2023) kemarin, wisata Bromo kembali dibuka untuk wisatawan umum. Bahkan, jumlah pengunjungnya mencapai ratusan orang.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan dan pelaku usaha saat berada di wilayah Bromo guna mencegah terjadinya kebakaran serupa.
Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), menghimbau kepada pengunjung dan para pelaku jasa rekreasi untuk mengikuti semua ketentuan yang diberlakukan.
Para wisatawan Bromo diminta untuk tidak membawa hal-hal yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan seperti petasan, suar, kembang api, serta tidak membuat perapian di wilayah Bromo.
Menurut catatan TN BTS, pengujung yang berwisata di hari pertama dibuka pasca kebakaran berjumlah 360 wisatawan.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 245 pengunjung merupakan wisatawan domestik, sementara sisanya turis asing.
Sebelumnya, wisata Bromo memang ditutup sepanjang 6-18 September 2023, akibat menyebarnya kebakaran hutan dan lahan yang merusak biodiversitas kawasan tersebut.
Akibat kebakaran tersebut, setidaknya seluas 504 hektar lahan mengalami kerusakan, dan wilayah yang mengalami kerusakan paling besar adalah savana Bromo.
Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin (18/9/2023) memaparkan bahwa kerugian ekonomi akibat peutupan wilayah Bromo berakibat pada menurunnya pendapatan negara sebanyak 30-40 persen dari tahun sebelumya.
Diketahui pada 2022, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 11,65 miliar. Dan menurunnya pendapatan pada tahun ini disebabkan karna ditutupnya sektor ekonomi warga sekat Bromo.
Pembukaan kembali wisata Bromo merupakan kabar baik untuk pemulihan ekonomi daerah dan memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati kawasan.
Namun, TN BTS tetap mengingatkan untuk menjaga kelestarian alam dengan tidak membawa barang-barang yang dapat memicu kebakaran.