PARBOABOA, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Kremlin menggunakan "terorisme energi" menyusul adanya serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia pada jaringan listrik Ukraina. Akibatnya hampir 4,5 juta warga Ukraina kini tidak mendapatkan aliran listrik.
“Sekitar 4,5 juta konsumen terputus sementara dari konsumsi energinya,” kata Zalensky dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Jumat (04/11/2022).
“Fakta bahwa Rusia mengerahkan terorisme energi menunjukkan kelemahan musuh kita. Mereka tidak bisa mengalahkan Ukraina di medan perang, jadi mereka berusaha menghancurkan rakyat kita dengan cara ini,” ujar Zelensky.
Serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia baru-baru ini dilaporkan telah merusak 40 persen infrastruktur energi di Ukraina.
Gempuran Moskov dengan cepat mengakibatkan sebagian besar kota Kyiv tanpa listrik dan air sehingga mendorong pemadaman listrik berkala.
"Hanya dalam sebulan terakhir, sepertiga dari pembangkit listrik negara itu dilaporkan telah hancur," ucapnya.
Rumah-rumah warga di berbagai wilayah Ukraina untuk sementara mengalami pemadaman listrik di bawah jadwal darurat, yang bertujuan untuk menstabilkan jaringan listrik yang rapuh di negara itu.
Sebagian besar penduduk yang terkena pemadaman berada di ibu kota Kyiv dan sembilan distrik lainnya, yaitu Dnipropetrovsk, Zhytomyr, Zaporozhye, Sumy, dan Kirovolad, Kharkov, Chernigov, Khmelnitsky, dan Cherkasy.