PARBOABOA, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebanyak 4.440 warga harus mengungsi akibat banjir yang terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, sejak Kamis (16/2/2023) lalu.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, dari catatan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, ada sebanyak 21.864 jiwa terdampak akibat banjir tersebut, namun hanya 4.440 jiwa yang mengungsi.
“Data yang dirilis pagi ini sekaligus mengoreksi dari data sebelumnya yang menyebut sebanyak 7.885 jiwa telah mengungsi,” ujar Suharyanto dalam keterangan resmi, Sabtu (18/2/2023).
Ribuan warga ini mengungsi di beberapa tempat. Total ada 12 titik pengungsian yang tersebar di Joyotakan, Gendekan, Semanggi, Pucang Sawit, Kedunglumbu, Sudiroprajan, dan Pasar Kliwon.
Lebih lanjut, ia menyebut pihaknya telah memberikan dukungan berupa logistik dan peralatan senilai 1,1 miliar rupiah dengan rincian; selimut 2.500 lembar, matras 2.500 lembar dan logistik 1.000 paket.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, selain curah hujan yang tinggi dua hari ini, wilayah yang terkena banjir juga berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo dan beberapa anak sungai Bengawan Solo.
Banjir ini diketahui merendam lima kabupaten/kota terendam banjir, yakni Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta (Solo), dan Kabupaten Karanganyar.
"Selain hujan di kawasan hulu, banjir juga dipicu naiknya intensitas hujan di lima wilayah tersebut, atau yang dikenal dengan Solo Raya," tulis Abdul, Sabtu.