PARBOABOA, Tebing Tinggi - Sedikitnya 1.790 rumah di lima kecamatan di Kota Tebing Tinggi terendam banjir akibat Sungai Padang yang meluap. Banyak lahan persawahan rusak dan masyarakat mengungsi. Air belum juga surut sejak 19 Desember 2022 hingga sekarang.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Zulham Efendi Siregar mengatakan, banjir di Kota Tebing Tinggi disebabkan curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama di hulu Sungai Padang, Sungai Pispis, dan Sungai Bahbolon.
“Sehingga air Sungai Padang meluap dan menggenangi pemukiman warga mulai 19 Desember 2022 hingga saat ini,” jelasnya, Kamis, (22/12/2022).
Zulham merinci, total wilayah terdampak ada lima kecamatan, 11 kelurahan dan 21 lingkungan dengan jumlah rumah tergenang sebanyak 1.790 yang dihuni 2.161 kepala keluarga dan 7.278 jiwa.
Dijelaskan Zulham, untuk mempercepat penanggulangan bencana, Pemprov Sumut juga menurunkan personel BPBD Sumut. Langkah tersebut bertujuan untuk mempercepat proses penanggulangan bencana banjir.
"Semoga air cepat surut sehingga beban masyarakat tidak terlalu besar, " kata Zulham.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) menyerahkan berbagai bantuan untuk warga terdampak banjir di Kota Tebing Tinggi, berupa 750 kilogram (kg) beras, 600 kotak makanan siap saji, 250 kg gula, 30 kotak mie Instan, telur, 10 kotak ikan kemasan, kain sarung, sabun perlengkapan mandi, masker dan hand sanitizer.
“Kita terus melakukan gerak cepat dalam hal penanganan bencana serta membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dengan memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat sesuai arahan gubernur," katanya jika saat ini Pemerintah Kota Tebingtinggi sudah mendirikan posko banjir dan dapur umum di lokasi banjir.