PARBOABOA, Jakarta – Polisi El Salvador menangkap lebih dari 55 ribu orang yang diduga sebagai anggota geng. Penangkapan ini dilakukan sejak Presiden Nayib Bukele menyatakan “perang” terhadap kelompok kriminal dan anggota geng tujuh bulan lalu.
Dilansir dari AFP, Minggu (16/10/2022), Menteri Kehakiman El Salvador Gustavo Villatoro mengatakan bahwa “ada lebih dari 55.000 penangkapan” terhadap tersangka anggota geng sejak Maret, ketika pemerintah diberikan kekuasaan darurat untuk menangkap tersangka tersebut tanpa surat perintah.
Sebelum kekuasaan darurat itu diberikan, pihak kepolisian telah melakukan penangkapan lebih dari 16 ribu orang.
Sebelumnya, gelombang penahanan seperti ini belum pernah terjadi di negara berpenduduk 6,5 juta orang itu, yang telah mengalami puluhan tahun kejahatan kekerasan yang didorong oleh geng-geng kuat seperti Mara Salvatrucha (MS-13) dan Barrio 18.
“Kami memenangkan perang (melawan kejahatan terorganisir) dan kami akan terus mengerahkan ribuan polisi dan tentara setiap hari untuk menangkap para teroris ini,” kata Villatoro.
Villatoro menjelaskan bahwa polisi dan pasukan militer juga telah menyita 1.644 senjata api, 2.026 kendaraan, 12.842 ponsel dan uang tunai 1,2 juta dolar USD.
Sementara itu, untuk mengatasi masuknya narapidana, otoritas kehakiman El Salvador sedang membangun pusat penahanan.
Pusat penahanan itu nantinya diperuntukan bagi 40.000 tersangka penjahat di Tocoluca, daerah pedesaan di pusat negara itu. Pusat penahanan diharapkan akan selesai pada akhir tahun.