PARBOABOA, Medan - Polisi terus mendalami penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Langkat, Paino (47). Saat ini sudah ada delapan orang saksi diperiksi, di antaranya ada seorang polisi.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumatra Utara (Sumut), Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, sejauh ini sudah lebih dari 8 orang saksi diperiksa.
Ketika ditanya mengenai adanya seorang anggota polisi yang turut menjalani pemeriksaan, Hadi tidak menampiknya.
"Iya ada, pokoknya semua yang ada di warung dan tempat kejadian sebelumnya bertemu korban sesaat sebelum penembakan kita periksa," jelasnya ketika dikonfirmasi Parboaboa lewat selular, Senin (30/1/2023) sore.
Hadi menegaskan kasus penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat ini menjadi prioritas untuk diungkap. Pihaknya sudah membentuk tim gabungan dan sedang melakukan serangkaian pemeriksaan saksi termasuk uji balistik jenis peluru.
"Semuanya yang berkaitan dengan kejadian kita periksa. Kasus ini menjadi prioritas," tandasnya.
Diketahui, seorang mantan anggota DPRD Langkat bernama Paino, tewas usai ditembak orang tidak dikenal (OTK) di Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), Kamis (26/1/2023) malam.
Informasi dihimpun mantan anggota DPRD Langkat periode 2014-2019 ditembak menggunakan senjata api (senpi) oleh OTK saat korban mengendarai sepeda motor jenis trail.
Korban mengalami luka tembak di bagian dada, timah panas menembus bagian dada kanan korban. Dalam kondisi terkapar bersimbah darah, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bidadari di Jalan Lintas Sumatra, namun nyawa korban tidak tertolong. Jumat (27/1/2023) dinihari, pihak keluarga korban yang mendapat informasi ini kemudian datang ke rumah sakit dan menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.