PARBOABOA, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, memantau langsung di lokasi Kepulauan Tanimbar, Maluku. Dikonfirmasi sebanyak 92 rumah warga terdampak akibat gempa yang terjadi pada, Selasa (10/01/2023) pukul 02.47 WIT.
Data terkini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku menyatakan 8 tempat tinggal mengalami kerusakan berat, 80 unit rusak ringan, dan 4 unit rusak sedang. Beberapa kerusakan fasilitas umum, Kantor Bupati, dan tribun lapangan Mandriak di Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan.
"Teridentifikasi 92 Rumah Warga Tanimbar Rusak Pasca Gempa M 7,5," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip dari medkomBNPB, Selasa (10/1/2023).
"Di samping tempat tinggal, identifikasi kerusakan fasilitas umum terjadi pada kantor bupati dan tribun lapangan Mandriak di Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan," sambung Muhari.
BNPB juga telah mencatat kerusakan lainnya yaitu dua fasilitas pendidikan yaitu SMA Negeri 1 Tanimbar dan SMP Kristen Saumlaki.
“Kerusakan tidak hanya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Pusdalops BNPB mendapatkan laporan dampak di Kabupaten Maluku Barat Daya. Sebanyak 9 rumah warga rusak berat, sedangkan 23 lainnya rusak ringan. Selain itu, 2 fasilitas pendidikan mengalami rusak berat,” papar Muhari.
Menurut data yang dihimpun medkom BNPB gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang berpusat pada 136 km barat laut, memiliki kedalaman 130 km, Kepulauan Tanimbar, Maluku, gempa susulan juga terjadi beberapa selang waktu, dengan kekuatan Magnitudo 5,5 dengan pusat kedalaman 197 km, dan berkedalaman 128 km, dikonfirmasi tidak berpotensi tsunami.
Menurut data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengidentifikasi adanya intensitas kekuatan gempa yang terukur skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di beberapa wilayah yaitu Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III-IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Koluha, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, di Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.
Riwayat gempa bumi di Wilayah Saumlaki, Maluku yang dinilai signifikan dan merusak terjadi dari tahun 1821-2018 yang berkekuatan di atas Magnitudo 7,0 diantaranya terjadi pada tahun 1920, 1995, dan 2009. Tercatat memiliki ukuran intensitas gempa antara IV - VI MMI.