PARBOABOA - Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai Rasul terakhir untuk menyempurnakan aqidah akhlak manusia, serta membawa petunjuk yang baik dalam menjalani kehidupan.
Islam menekankan pentingnya pengembangan akhlak mahmudah atau perilaku terpuji dan menjauhi akhlak mazmumah.
Arti akhlak mazmumah adalah perilaku tercela dan wajib dijauhi oleh umat muslim, karena akhlak ini dapat mendatangkan kemudhorotan bagi diri sendiri dan orang lain serta dapat membahayakan iman dan mendatangkan dosa.
Perintah untuk menjauhinya pun telah ditegaskan dalam Al-Quran Surat Al An’am ayat 151, yang berbunyi:
اÙØْسَانًاۚ وَلَا تَقْتÙÙ„Ùوْٓا اَوْلَادَكÙمْ Ù…Ùّنْ اÙمْلَاقÙÛ— Ù†ÙŽØْن٠نَرْزÙÙ‚ÙÙƒÙمْ وَاÙيَّاهÙمْ ۚوَلَا تَقْرَبÙوا الْÙَوَاØÙØ´ÙŽ مَا ظَهَرَ Ù…Ùنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتÙÙ„Ùوا النَّÙْسَ الَّتÙيْ Øَرَّمَ اللّٰه٠اÙلَّا بÙالْØَقّÙÛ— ذٰلÙÙƒÙمْ وَصّٰىكÙمْ بÙهٖ لَعَلَّكÙمْ تَعْقÙÙ„Ùوْنَ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti". (Q.S. Al-An’am, ayat 151)
Dari ayat tersebut, umat Islam diperintahkan untuk memahami konsep akhlak mazmumah dan berusaha menjauhinya. Ajaran agama Islam mendorong pengembangan akhlak yang terpuji sebagai landasan utama dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan pencipta-Nya.
Dalam pembasan kali ini, Parboaboa akan mengeksplorasi secara mendalam tentang apa itu akhlak mazmumah dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, mari kit abaca ulasan ini dengan seksama agar dapat meresapinya dalam hati.
Pengertian Akhlak Mazmumah
Akhlak mazmumah adalah istilah dalam Bahasa Arab yang merujuk kepada perilaku atau akhlak yang tercela atau buruk.
"Mazmumah" berasal dari kata dasar "zamama" yang berarti "memarahi" atau "mengutuk". Jadi, akhlak mazmumah mengacu pada sifat-sifat negatif seperti kejahatan, kebohongan, keserakahan, kezaliman, kekerasan, atau perilaku buruk lainnya.
Dalam Islam, akhlak mazmudah disebut juga dengan sifat tercela, yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang baik.
Kebalikan akhlak mazmumah adalah akhlak mahmudah. Agama Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan akhlak yang terpuji, seperti kejujuran, kebaikan, keadilan, kesabaran, kasih sayang, dan tolong-menolong.
Penting untuk berusaha meningkatkan aqidah dan akhlak kita, serta menjauhi perilaku yang tercela. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melakukannya dengan berpegang pada nilai-nilai etika, menjaga integritas pribadi, berbuat baik kepada orang lain, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Ciri-ciri Akhlak Mazmumah
Berikut adalah beberapa ciri arti dari akhlak mazmumah adalah akhlak yang tercela, yaitu
- Kebohongan: Menciptakan dan menyebarkan informasi palsu dengan sengaja, mengelabui atau menipu orang lain.
- Kejahatan: Melakukan tindakan yang melanggar hukum atau merugikan orang lain secara fisik, emosional, atau finansial.
- Kedzaliman: Memperlakukan orang lain dengan tidak adil, menindas, atau mengeksploitasi mereka.
- Keserakahan: Tidak puas dengan apa yang dimiliki, sering kali menginginkan lebih banyak tanpa memperdulikan kebutuhan atau hak orang lain.
- Kebencian: Memiliki sikap permusuhan, prasangka, atau dendam yang kuat terhadap orang lain berdasarkan ras, agama, suku, atau faktor lainnya.
- Ketidakjujuran: Mencuri, menggelapkan, atau berbohong demi keuntungan pribadi, tanpa memperhatikan akibat yang merugikan orang lain.
- Ketidakadilan: Memperlakukan orang dengan tidak adil, memihak satu pihak secara sewenang-wenang, atau menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.
- Kekerasan: Menggunakan kekerasan fisik atau ancaman untuk mencapai tujuan pribadi atau melukai orang lain.
- Ketidakempatian: Tidak memiliki empati atau perhatian terhadap penderitaan atau kebutuhan orang lain.
Sifat Akhlak Mazmumah
Berikut ini adalah sifat-sifat yang terdapat dalam akhlak mazmumah adalah sebagai berikut:
1. Akhlak Mazmumah kepada Allah
- Musyrik
Musyrik merupakan mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, seperti menyembah berhala pada zaman Nabi Ibrahim AS. Tindakan ini bertentangan dengan ajaran tauhid. Hal ini telah tertulis dalam surat Lukman ayat 13
وَاÙذْ قَالَ Ù„Ùقْمٰن٠لÙابْنÙهٖ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ يَعÙظÙهٗ يٰبÙنَيَّ لَا تÙشْرÙكْ بÙاللّٰه٠ۗاÙنَّ الشّÙرْكَ لَظÙلْمٌ عَظÙيْمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar .” (QS. Lukman : ayat 13).
- Takabbur
Takabbur adalah sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah. Salah satu yang menyebabkan seseorang menjadi takabbur adalah karena merasa dirinya tampan dan cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain sebagainya. Salah satu ayat Allah yang menerangkan ketakaburan manusia tertulis dalam surat An-Nahl ayat 29:
ÙَادۡخÙÙ„Ùوۡۤا اَبۡوَابَ جَهَنَّمَ خٰلÙدÙÙŠÛ¡Ù†ÙŽ ÙÙيۡهَاؕ ÙَلَبÙئۡسَ Ù…ÙŽØ«Û¡ÙˆÙŽÙ‰ الۡمÙتَكَبّÙرÙÙŠÛ¡Ù†ÙŽ
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.”(Qs. An-Nahl : ayat 29).
- Murtad
Murtad artinya keluar dari agama Islam. Sebagaimana firman Allah, bagi siapa saja yang melakukan perbuatan ini, maka akan mendapatkan hukuman riddah (hukuman mati) saat di akhirat kelak.
Û— وَمَنْ يَّرْتَدÙدْ Ù…ÙنْكÙمْ عَنْ دÙيْنÙهٖ ÙÙŽÙŠÙŽÙ…Ùتْ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ كَاÙÙرٌ ÙَاÙولٰۤىٕÙÙƒÙŽ ØَبÙطَتْ اَعْمَالÙÙ‡Ùمْ ÙÙÙ‰ الدّÙنْيَا وَالْاٰخÙرَة٠ۚ وَاÙولٰۤىٕÙÙƒÙŽ اَصْØٰب٠النَّارÙÛš Ù‡Ùمْ ÙÙيْهَا خٰلÙدÙوْنَ
“Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : ayat 217).
- Munafik
Munafik adalah sikap seseorang yang berpura-pura. tidak tulus mengikuti ajaran Allah dan ini juga termasuk dalam sifat khianat. Khianat juga diartikan sebagai perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:
اَلْمÙنٰÙÙÙ‚Ùوْنَ وَالْمÙنٰÙÙقٰت٠بَعْضÙÙ‡Ùمْ مّÙنْۢ بَعْضÙÛ˜ يَأْمÙرÙوْنَ بÙالْمÙنْكَر٠وَيَنْهَوْنَ عَن٠الْمَعْرÙوْÙ٠وَيَقْبÙضÙوْنَ اَيْدÙÙŠÙŽÙ‡Ùمْۗ نَسÙوا اللّٰهَ ÙَنَسÙÙŠÙŽÙ‡Ùمْ Û— اÙنَّ الْمÙنٰÙÙÙ‚Ùيْنَ Ù‡Ùم٠الْÙٰسÙÙ‚Ùوْنَ
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. At-Taubah : ayat 67)
2. Akhlak mazmumah kepada sesama
Berikut ini akhlak mazmumah adalah tingkah laku atau sifat seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan Al-Quran dan hadist, di antaranya :
- Mudah marah (Al-Ghadhab), yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
- Iri hati atau dengki (Al-Hasadu), yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan kebahagian/kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
- Mengumpat (Al-Ghiba), yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
- Berbuat Aniaya (Al-Zhulmu), yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang lain.
- Kikir (Al-bukhlu), yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam hal jasa maupun materi.
Faktor yang Memengaruhi Seseorang Melakukan Akhlak Mazmumah
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku akhlak mazmumah adalah sebagai berikut:
- Lingkungan
Lingkungan tempat seseorang tinggal dan berinteraksi dapat memainkan peran penting dalam membentuk perilaku. Jika seseorang tumbuh di lingkungan yang toleran terhadap perilaku tercela atau di sekitarnya sering terjadi perilaku negatif, mereka mungkin cenderung meniru atau terpengaruh oleh lingkungan tersebut.
- Pendidikan dan Nilai Keluarga
Pendidikan dan nilai-nilai yang diterima dalam keluarga juga mempengaruhi perilaku seseorang. Jika nilai-nilai etika dan moral tidak ditekankan atau jika seseorang tidak mendapatkan pendidikan yang baik tentang konsekuensi perilaku negatif, mereka mungkin lebih rentan terhadap perilaku mazmumah.
- Pengaruh Teman dan Rekan Sebaya
Interaksi dengan teman sebaya dan rekan-rekan dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku seseorang. Jika lingkungan sekitarnya didominasi oleh teman-teman yang terlibat dalam perilaku negatif, seseorang dapat merasa tertarik atau terpengaruh untuk melakukan hal serupa.
- Faktor Individu
Beberapa faktor individu seperti kepribadian, tingkat empati, kontrol diri, dan kematangan emosional juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, seseorang dengan rendahnya tingkat empati atau kontrol diri yang lemah mungkin cenderung melakukan perilaku akhlak mazmumah.
- Faktor Sosial dan Budaya
Norma sosial dan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Jika masyarakat atau budaya tertentu memiliki toleransi terhadap perilaku mazmumah atau menghargai kekerasan, seseorang mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam perilaku tersebut.
- Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi seperti kemiskinan atau tekanan keuangan juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ketika seseorang menghadapi kesulitan ekonomi yang signifikan, mereka mungkin tergoda untuk melakukan perilaku mazmumah seperti pencurian atau penipuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Contoh Akhlak Mazmumah dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini adalah contoh akhlak mazmumah yaitu sebagai berikut:
- Kebohongan: Misalnya, seseorang yang sering memberikan informasi palsu kepada orang lain atau berbohong dalam urusan pribadi atau profesional.
- Kejahatan: Contohnya, melakukan pencurian, perampokan, pemerkosaan, atau tindakan kekerasan fisik terhadap orang lain.
- Kedzaliman: Seperti memperlakukan bawahan dengan tidak adil, menindas orang lain karena perbedaan ras, agama, atau latar belakang, atau memanfaatkan posisi atau kekuasaan untuk keuntungan pribadi.
- Keserakahan: Misalnya, mencuri atau menipu orang lain demi mendapatkan keuntungan finansial, menginginkan lebih banyak harta atau kekayaan tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain.
- Kebencian: Contohnya, menunjukkan permusuhan, rasa prasangka, atau melakukan tindakan diskriminasi berdasarkan ras, agama, suku, atau orientasi seksual.
- Ketidakjujuran: Misalnya, menipu dalam transaksi bisnis, menggelapkan uang, atau tidak memenuhi janji yang telah diberikan kepada orang lain.
- Ketidakempatian: Seperti tidak peduli terhadap penderitaan atau kesulitan orang lain, tidak memberikan bantuan saat ada kesempatan untuk melakukannya, atau tidak memperhatikan kebutuhan orang lain.
- Kekerasan: Contohnya, melakukan tindakan kekerasan fisik, mengintimidasi, atau mengancam orang lain untuk mencapai tujuan pribadi.
- Ketidakadilan: Misalnya, memperlakukan orang dengan tidak adil dalam pembagian sumber daya atau peluang, atau memberikan preferensi yang tidak adil kepada seseorang.
Perilaku-perilaku ini adalah contoh akhlak mazmumah yang diinginkan untuk dihindari. Sebagai individu, penting untuk mengembangkan akhlak yang baik dan bertanggung jawab dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain.