PARBOABOA – Al Munafiqun adalah istilah dalam agama Islam yang mengacu kepada orang-orang yang berperilaku munafik.
Dalam Al Quran, surat Al Munafiqun adalah golongan surat Madaniyah (diturunkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah) dan terdiri dari 11 ayat.
Surat ke 63 dalam kitab suci umat Islam ini berisi tentang sikap orang munafik terhadap Islam dan para pemeluknya, juga sebagai bentuk peringatam dari kejahatan.
Dikutip dari Jurnal Islam Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Saat agama Islam mulai tersebar melalui dakwah, beberapa individu yang baru memeluk Islam mulai menunjukkan sifat munafik.
Kehadiran perilaku munafik ini dapat mengancam keberlangsungan pengikut Nabi Muhammad dan Allah SWT tidak menyukai orang yang seperti itu.
Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk memahami dan menghindari perilaku munafik, yang merujuk pada ketidakjujuran dan kepura-puraan dalam beragama.
Sebab, hal ini merupakan dosa besar yang dapat memengaruhi keimanan seseorang dan mengancam saat di akhirat nanti.
Berikut isi kandungan dari Surat Al Munafiqun, beserta dengan sejarah, bacaan, keutamaan, isi kandungan, dan cara mengamalkannya.
Sejarah Al Munafiqun
Munafik adalah salah satu karakter manusia yang disebutkan dalam Al-Qur'an, bahkan Allah memperincikannya dalam satu surat khusus, yaitu Surat Al-Munafiqun.
Menurut penjelasan Ibnu al-Qayyim al-Jauzy, sifat munafik mulai muncul saat Rasulullah SAW berdakwah di Makkah.
Namun, munafik menjadi lebih nyata ketika Islam berkembang pesat di Madinah al-Munawwarah. Oleh karena itu, istilah "munafik" menjadi lebih sering disinggung, terutama dalam ayat-ayat Madaniyah Al-Qur'an.
Dalam konteks perjalanan umat Islam di Makkah, kemunculan munafik disebabkan oleh ketakutan kaum Muslim terhadap kekerasan dan penindasan dari Quraisy yang kafir. Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang tokoh Madinah yang disegani dari suku Aus.
Awalnya memiliki pengaruh besar, tetapi setelah kedatangan Nabi Muhammad dan hijrahnya umat Islam ke Madinah, pengaruhnya merosot karena banyak yang memeluk Islam.
Pada pertempuran Badar, Abdullah bin Ubay menyatakan diri sebagai seorang muslim munafik, contoh pertama dari fenomena munafik yang kemudian menyebar di antara suku-suku Arab dan sebagian kelompok Yahudi yang mengikuti jalan munafik seperti yang ditempuh oleh Abdullah bin Ubay.
Muhajirin (imigran dari Makkah), di sisi lain, tidak mengalami situasi yang memaksa mereka untuk menjadi munafik karena mereka hijrah ke Madinah atas dasar iman dan ketulusan, bukan karena tekanan.
Seiring berkembangnya dakwah Islam dan meningkatnya pengaruh munafik, dalam Al Munafiqun menjelaskan karakteristik mereka, dampaknya terhadap Islam, baik dalam dakwah maupun keberhasilan agama ini, serta akibatnya di dunia dan di akhirat.
Terdapat 3 tanda orang munafik sesuai dengan hadist Rasulullah yang berbunyi:
آيَة٠الْمÙنَاÙÙق٠ثَلَاثٌ Ø¥Ùذَا Øَدَّثَ كَذَبَ ÙˆÙŽØ¥Ùذَا وَعَدَ أَخْلَÙÙŽ ÙˆÙŽØ¥Ùذَا اؤْتÙÙ…ÙÙ†ÙŽ خَانَ
Latin: Ayatul Munafiqi Salasun Izaa Haddasa Kazaba Wa Idzaa Wa Ada Akhlafa Wa Idzaa Tumina Khana.
Artinya: Rasulullah SAW telah menjelaskan tiga tanda karakteristik orang munafik, yaitu: ketika berbicara, mereka berbohong; ketika berjanji, mereka melanggar janji, dan ketika dipercayai, mereka berkhianat.
Bacaan Surat Al Munafiqun Ayat 1-11 dan Artinya
Surat Al Munafiqun Ayat 1
Ø¥Ùذَا جَاءَكَ الْمÙنَاÙÙÙ‚Ùونَ قَالÙوا نَشْهَد٠إÙنَّكَ لَرَسÙول٠اللَّه٠ۗ وَاللَّه٠يَعْلَم٠إÙنَّكَ لَرَسÙولÙه٠وَاللَّه٠يَشْهَد٠إÙنَّ الْمÙنَاÙÙÙ‚Ùينَ لَكَاذÙبÙونَ
Latin: iÅ¼Ä jÄ`akal munÄfiqụna qÄlụ nasyhadu innaka larasụlullÄh, wallÄhu ya’lamu innaka larasụluh, wallÄhu yasyhadu innal-munÄfiqÄ«na lakÄżibụn
Artinya: Ketika orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa engkau adalah Rasul Allah." Padahal Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya, dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu adalah pendusta.
Surat Al Munafiqun Ayat 2
اتَّخَذÙوا أَيْمَانَهÙمْ جÙنَّةً ÙَصَدّÙوا عَن سَبÙيل٠اللَّه٠ۚ Ø¥ÙنَّهÙمْ سَاءَ مَا كَانÙوا يَعْمَلÙونَ
Latin: ittakhażū aimÄnahum junnatan fa á¹£addụ ‘an sabÄ«lillÄh, innahum sÄ`a mÄ kÄnụ ya’malụn
Artinya: Mereka menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya perbuatan mereka sangat buruk.
Surat Al Munafiqun Ayat 3
ذَٰلÙÙƒÙŽ بÙأَنَّهÙمْ آمَنÙوا Ø«Ùمَّ ÙƒÙŽÙَرÙوا ÙÙŽØ·ÙبÙعَ عَلَىٰ Ù‚ÙÙ„ÙوبÙÙ‡Ùمْ ÙÙŽÙ‡Ùمْ لَا ÙŠÙŽÙْقَهÙونَ
Latin: żÄlika bi`annahum Ämanụ ṡumma kafarụ fa á¹ubi’a ‘alÄ qulụbihim fa hum lÄ yafqahụn
Artinya: Ini disebabkan mereka awalnya beriman, namun kemudian mereka menjadi kafir, lalu hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat memahami.
Surat Al Munafiqun Ayat 4
ÙˆÙŽØ¥Ùذَا رَأَيْتَهÙمْ تÙعْجÙبÙÙƒÙŽ أَجْسَامÙÙ‡Ùمْ Û– ÙˆÙŽØ¥ÙÙ† ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙوا تَسْمَعْ Ù„ÙقَوْلÙÙ‡Ùمْ Û– كَأَنَّهÙمْ Ø®ÙØ´Ùبٌ مّÙسَنَّدَةٌ Û– ÙŠÙŽØْسَبÙونَ ÙƒÙلَّ صَيْØَة٠عَلَيْهÙمْ Ûš Ù‡Ùم٠الْعَدÙوّ٠ÙَاØْذَرْهÙمْ Ûš قَاتَلَهÙم٠اللَّه٠ۖ أَنَّىٰ ÙŠÙؤْÙÙŽÙƒÙونَ
Latin: wa iÅ¼Ä ra`aituhum tu’jibuka ajsÄmuhum, wa iy yaqụlụ tasma’ qaulihim, ka`annahum khusyubum musannadah, yaḥsabụna kulla á¹£aiḥatin ‘alaihim, humul-‘aduwwun faḥżar-hum, qÄtalahumullÄhu annÄ yu`fakụn
Artinya: Dan jika kamu melihat mereka, tubuh mereka akan membuatmu kagum, dan jika mereka berbicara, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan seperti kayu yang tersandar, dan mereka mengira bahwa setiap seruan keras ditujukan kepada mereka.
Mereka adalah musuh sejati, maka waspadalah terhadap mereka. Allah membinasakan mereka, dan mereka sangat sesat dari jalan yang benar.
Surat Al Munafiqun Ayat 5
ÙˆÙŽØ¥Ùذَا Ù‚Ùيلَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ تَعَالَوْا يَسْتَغْÙÙرْ Ù„ÙŽÙƒÙمْ رَسÙول٠اللَّه٠ۖ لَوَّوْا رÙØ¡ÙوسَهÙمْ وَرَأَيْتَهÙمْ يَصÙدّÙونَ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙ… مّÙسْتَكْبÙرÙونَ
Latin: wa iÅ¼Ä qÄ«la lahum ta’Älau wastaghfir lahum rasụlullÄhi lawwau ru`ụsahum wa ra`aitahum yaá¹£uddụna wa hum mustakbirụn
Artinya: Dan ketika dikatakan kepada mereka, "Marilah, Rasul Allah akan memintakan ampunan bagimu," mereka berpaling dengan sombong.
Surat Al Munafiqun Ayat 6
سَوَاءٌ عَلَيْهÙمْ أَسْتَغْÙَرْتَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْÙÙرْ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ Ù„ÙŽÙ† يَغْÙÙرَ اللَّه٠لَهÙمْ Ûš Ø¥Ùنَّ اللَّهَ لَا يَهْدÙÙŠ الْقَوْمَ الْÙَاسÙÙ‚Ùينَ
Latin: sawÄ`un ‘alaihim astagfarta lahum am lam tastagfir lahum, lay yagfirallÄhu lahum, innallÄha lÄ yahdil-qaumal-fÄsiqÄ«n
Artinya: Sama saja bagi mereka, apakah kamu memintakan ampunan bagimu atau tidak. Orang yang melakukan perbuatan fasik tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah.
Surat Al Munafiqun Ayat 7
Ù‡Ùم٠الَّذÙينَ ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ لَا تÙÙ†ÙÙÙ‚Ùوا عَلَىٰ مَنْ عÙندَ رَسÙول٠اللَّه٠Øَتَّىٰ ÙŠÙŽÙ†ÙَضّÙوا Û— ÙˆÙŽÙ„Ùلَّه٠خَزَائÙن٠السَّمَاوَات٠وَالْأَرْض٠وَلَٰكÙنَّ الْمÙنَاÙÙÙ‚Ùينَ لَا ÙŠÙŽÙْقَهÙونَ
Latin: humullażīna yaqụlụna lÄ tunfiqụ ‘alÄ man ‘inda rasụlillÄhi ḥattÄ yanfaá¸á¸á»¥, wa lillÄhi khazÄ`inus-samÄwÄti wal-ará¸i wa lÄkinnal-munÄfiqÄ«na lÄ yafqahụn
Artinya: Mereka adalah orang-orang yang mengatakan, "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah, agar mereka bubar." Padahal perbendaharaan langit dan bumi adalah milik Allah, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengerti.
Surat Al Munafiqun Ayat 8
ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ لَئÙÙ† رَّجَعْنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الْمَدÙينَة٠لَيÙخْرÙجَنَّ الْأَعَزّ٠مÙنْهَا الْأَذَلَّ Û– ÙˆÙŽÙ„Ùلَّه٠الْعÙزَّة٠وَلÙرَسÙولÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙ„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùينَ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنَّ الْمÙنَاÙÙÙ‚Ùينَ لَا يَعْلَمÙونَ
Latin: yaqụlụna la`ir raja’nÄ ilal-madÄ«nati layukhrijannal-a’azzu min-hal-ażall, wa lillÄhil-‘izzatu wa lirasụlihÄ« wa lil-mu`minÄ«na wa lÄkinnal-munÄfiqÄ«na lÄ ya’lamụn
Artinya: Mereka berkata, "Jika kita kembali ke Madinah, orang yang lebih kuat pasti akan mengusir orang-orang yang lemah dari kota ini." Padahal kekuatan hanya milik Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak tahu.
Surat Al Munafiqun Ayat 9
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا لَا تÙخَادÙعÙوا اللَّهَ وَالرَّسÙولَ وَتَخَادَعÙوا أَمَانَاتÙÙƒÙمْ وَأَنتÙمْ تَعْلَمÙونَ
Latin: yÄ ayyuhallażīna Ämanụ lÄ tulhikum amwÄlukum wa lÄ aulÄdukum ‘an żikrillÄh, wa may yaf’al żÄlika fa ulÄ`ika humul-khÄsirụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka adalah orang-orang yang merugi.
Surat Al Munafiqun Ayat 10
ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†ÙÙÙ‚Ùوا۟ Ù…ÙÙ† مَّا رَزَقْنَٰكÙÙ… مّÙÙ† قَبْل٠أَن يَأْتÙÙ‰ÙŽ Ø£ÙŽØَدَكÙم٠ٱلْمَوْت٠ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚Ùولَ رَبّ٠لَوْلَآ أَخَّرْتَنÙىٓ Ø¥Ùلَىٰٓ أَجَل٠قَرÙيب٠Ùَأَصَّدَّقَ ÙˆÙŽØ£ÙŽÙƒÙÙ† مّÙÙ†ÙŽ ٱلصَّٰلÙØÙينَ
Latin: wa anfiqụ mimmÄ razaqnÄkum ming qabli ay ya`tiya aḥadakumul-mautu fa yaqụla rabbi lau lÄ akhkhartanÄ« ilÄ ajaling qarÄ«bin fa aṣṣaddaqa wa akum minaá¹£-á¹£Äliḥīn
Artinya: Dan infakkanlah sebagian dari harta yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah satu dari kamu, lalu ia berkata, "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian). Apakah saatnya sekarang, yang memungkinkan saya untuk memberikan sedekah dan menjadikan saya termasuk dalam golongan orang yang saleh?”
Surat Al Munafiqun Ayat 11
ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙ† ÙŠÙؤَخّÙرَ ٱللَّه٠نَÙْسًا Ø¥Ùذَا جَآءَ أَجَلÙهَا Ûš وَٱللَّه٠خَبÙيرٌۢ بÙمَا تَعْمَلÙونَ
Latin: wa lay yu`akhkhirallÄhu nafsan iÅ¼Ä jÄ`a ajaluhÄ, wallÄhu khabÄ«rum bimÄ ta’malụn
Artinya: Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktunya. Bahkan, Allah memiliki pengetahuan yang mendalam tentang apa yang kamu lakukan.
Keutamaan Surat Al Munafiqun
Terdapat beberapa keutamaan dalam Al Munafiqun yang perlu kamu ketahui:
- Al Munafiqun termasuk dalam bagian dari wahyu tambahan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini memberikan keutamaan dan keistimewaan kepada beliau dibandingkan dengan para nabi sebelumnya, biasanya disebut dengan Al Mufashshal
- Keutamaannya digunakan sebagai sarana untuk memohon kesabaran dan kerendahan hati. Caranya adalah dengan membaca ayat 4 dari surat ini secara teratur.
- Mengingatkan kita untuk menjauhi sifat munafik, keraguan terhadap agama, serta permasalahan internal yang dapat mengganggu ketenangan jiwa.
- Al Munafiqun juga memberikan peringatan penting kepada kita agar tidak terlalu terpaku pada harta dan anak-anak kita, sehingga melupakan kewajiban untuk mengingat Allah. Hal ini dapat menyebabkan kerugian spiritual.
- Surat ini juga mengingatkan kita bahwa kematian adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari atau ditunda oleh siapapun, ketika saatnya tiba. Allah memiliki pengetahuan yang luas tentang semua tindakan yang kita kerjakan.
Isi Kandungan Surat Al Munafiqun
Terdapat beberapa pokok kandungan dalam Al Munafiqun, yang perlu kamu ketahui:
- Penjelasan mengenai karakteristik negatif dari sifat orang munafik, termasuk perilaku berdusta, sering bersumpah palsu, sombong, dan bakhil, serta ketidaksetiaan dalam memenuhi janji mereka
- Peringatan bagi orang-orang yang beriman agar harta dan anak-anak mereka tidak mengalihkan perhatian mereka dari ketaatan kepada Allah SWT
- Pembahasan mengenai pentingnya bertaubat kepada Allah SWT
- Anjuran untuk bersedekah sebagian dari rezeki yang diberikan.
Cara Mengamalkan Surat Al Munafiqun
Untuk mengamalkan Al Munafiqun dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat melakukan beberapa cara berikut:
1. Memahami Isi Al Munafiqun
Pertama-tama, penting untuk memahami isi surat ini dengan baik. Bacalah terjemahan dan tafsirnya agar kamu mengerti pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
2. Menghindari Sifat Munafik
Surat ini menggambarkan sifat-sifat negatif orang munafik, seperti berdusta, sombong, dan tidak memenuhi janji. Cobalah untuk menghindari sifat-sifat ini dalam kehidupan sehari-hari kamu dan berupaya menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, dan dapat dipercaya.
3. Selalu Mengingat Ajaran Allah SWT
Surat ini juga memperingatkan agar harta dan anak-anak tidak melalaikan kita dari mengingat Allah. Usahakan untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap aktivitas kamu, baik itu dalam ibadah, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari.
4. Bertaubat kepada Allah
Surat Al-Munafiqun juga membahas pentingnya bertaubat kepada Allah. Jika kamu merasa telah melakukan kesalahan, segeralah bertaubat, minta ampun kepada Allah, dan berusaha memperbaiki diri.
5. Bersedekah
Al Munafiqun juga menyoroti pentingnya bersedekah dari sebagian rezeki yang diberikan. Cobalah untuk mengamalkan kebaikan dengan memberikan sebagian dari rezeki kamu kepada yang membutuhkan, baik itu dalam bentuk amal, zakat, atau sumbangan lainnya.
6. Berlaku Adil
Dalam kehidupan, penting untuk berlaku adil dalam hubungan sosial dan bisnis. Tidak boleh ada penipuan, kepalsuan, atau ketidakjujuran dalam interaksi dengan sesama manusia.
7. Taat pada Janji
Menepati janji adalah tindakan yang ditekankan dalam surat ini. Jadi, pastikan kamu mematuhi janji-janji yang kamu buat, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia.
8. Meningkatkan Kesabaran dan Rendah Hati
Al Munafiqun dapat dijadikan sarana untuk memohon kesabaran dan rendah hati kepada Allah. Berdoalah agar kamu menjadi pribadi yang lebih sabar dan rendah hati dalam menghadapi ujian dan cobaan kehidupan.
Dengan terciptanya surat Al Munafiqun, mari kita tingkatkan pemahaman dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari kita. Jadi, kita dapat menjadi individu yang lebih jujur, rendah hati, dan berintegritas serta selalu ingat kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Semoga bermanfaat!