Apa Itu DNS? Ini Pengertian, Fungsi, Jenis, Hingga Cara Kerjanya

Ilustrasi, foto: How To Geek

PARBOABOA - Saat mengunjungi sebuah website, kita biasanya menggunakan nama domain (URL) karena lebih mudah bagi kita untuk mengingatnya, sedangkan komputer menggunakan angka (IP address) untuk mengakses website tersebut.

DNS berfungsi untuk mengubah URL menjadi angka agar komputer bisa memahami permintaan user untuk mengakses website.

Contohnya adalah aplikasi Kontak di smartphone yang menampilkan nama untuk setiap nomor telepon.

Kita pasti kesulitan untuk mengingat kontak setiap orang hanya dengan nomor teleponnya, kan?

Nah, sama halnya dengan aplikasi kontak, DNS mengubah URL menjadi sebuah nomor IP yang bisa dipahami komputer agar kita tidak perlu repot-repot mengingat nomor IP setiap situs yang ingin dikunjungi.

Dalam artikel ini, kami membahas secara lengkap tentang pengertian DNS dan fungsinya, serta cara setting DNS domain.

Apa Itu DNS?

Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).

Normalnya, untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikkan IP Address sebuah website. Cara ini cukup merepotkan.

Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.

DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar.

DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.

Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat Google.com.

Fungsi DNS

Dikutip dari Cloudflare, fungsi DNS bisa dianalogikan seperti buku telepon yang berisi kumpulan informasi kontak. Di DNS, informasi kontak tersebut tersimpan di sebuah server dalam bentuk alamat IP dari berbagai situs web.

Saat pengguna mengakses situs web lewat browser dengan memasukkan nama domain, DNS akan mencarikan alamat IP di server yang sesuai dengan nama domain tersebut. Inilah yang jadi fungsi DNS.

Setelah alamat IP untuk nama domain itu ditemukan DNS, pengguna pun akhirnya bisa mengakses situs web di browser.

Dengan DNS, pengguna tak perlu repot memasukkan alamat IP di browser untuk mengakses situs web.

Sementara itu, untuk cara kerja DNS supaya bisa mencarikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain situs web, penjelasannya dapat dilihat di bawah ini.

Cara Kerja DNS Server

Setelah recursive melakukan pencarian, baru authoritive DNS server muncul sebagai pihak pemberi respon. Respon yang dimaksud bisa berupa delegasi atau jawaban ke DNS server lain.

Jadi mudahnya begini, program resolver (web browser dan mail client) akan menghubungkan komputer milik pengguna dengan server DNS.

DNS resolver akan mencari alamat host pada file hosts. Apabila sudah ditemukan maka data akan diberikan pada klien melalui web browser sehingga proses langsung selesai.

Selain melakukan pencarian pada file hosts, DNS resolver juga melakukan pencarian pada data cache karena alamat IP yang pernah dicari sebelumnya akan disimpan dalam cache DNS.

Jadi saat anda mengunjungi situs yang sama, DNS resolver akan mencarinya dalam data cache lalu memberikan hasilnya pada web browser anda sehingga proses langsung selesai.

DNS juga melakukan pencarian di alamat server DNS yang pertama saat tidak ditemukan data di cache ataupun file hosts.

 Apabila sudah menggunakan cara di atas, tapi nama domain tidak ditemukan juga oleh server DNS maka pencarian selanjutnya dengan cara mencari file di database server lainnya.

Jika tidak ditemukan juga maka pencarian selanjutnya dengan menghubungi server DNS lain yang masih berhubungan.

Jadi intinya DNS resolver akan melakukan pencarian dahulu pada cache dan file host, nanti jika tidak ditemukan baru melakukan pencarian di database DNS server.

Apabila tidak ditemukan juga maka pencarian akan berpindah ke DNS server kedua, ketiga, dan seterusnya hingga ditemukan.

Setelah ditemukan, data akan langsung diberikan pada klien melalui tampilan web browser. Nah, ketika Anda tidak bisa mengakses website yang berhubungan dengan DNS hal tersebut kemungkinan besar karena DNS tidak mampu menemukan alamat IP dari website yang sedang anda akses.

Jenis-jenis DNS Records

DNS Records adalah instruksi yang dibuat dan disimpan di server DNS yang disebut Zone File.

Catatan ini memberikan detail penting yang berkaitan dengan domain dan nama host. Hal ini akan membantu server DNS mengarahkan kueri ke tempat yang dituju.

Berikut adalah beberapa jenis DNS Records yang umumnya dijumpai:

A (Address) record

Menyimpan informasi mengenai hostname. Biasanya digunakan untuk memetakan Fully Qualified Domain Name (FQDN) ke alamat IPv4 dan bertindak sebagai translator dengan mengubah nama domain ke alamat IP.

AAAA (Quad A)

Menyimpan informasi hostname dan hubungannya ke alamat IPv6

CNAME

Canonical name atau alias yang merujuk ke domain atau subdomain lain, tapi tidak ke alamat IP. CNAME sering digunakan untuk melakukan redirect domain / subdomain ke sebuah IP address.

ANAME

Jenis record ini berguna untuk menunjukkan root domain ke hostname atau FQDN.

SOA (Start of Authority)

Muncul di bagian awal dokumen DNS zone dan menyimpan informasi mengenai domain yang sedang terhubung pada server. SOA juga merujuk pada Authoritative Name Server.

NS (Name Server)

Sebuah catatan server nama yang memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut.

MX (Mail Exchange)

Record yang mengidentifikasi server untuk menangani mail. Digunakan untuk merekam server SMTP yang dimanfaatkan untuk saling berkirim email di suatu domain.

TXT (Text)

Data DNS yang memberikan informasi teks ke sumber di luar domain, yang dapat digunakan untuk validasi email, situs, memverifikasi domain di search console, dan sebagainya.

SRV (Service)

Record yang berfungsi untuk spesifikasi data DNS, seperti priority, name, weight, port, points, TTL. SRV mengizinkan layanan seperti instant messaging, atau VoIP untuk diarahkan untuk memisahkan host dan lokasi port.

PTR (Pointer)

PTR disebut juga RDNS atau reverse DNS. Kebalikan dari A record, PTR mengarahkan IP menjadi sebuah domain atau hostname.

Bagian-Bagian DNS

Jika diibaratkan sebagai sebuah hierarki, DNS adalah sistem dengan beragam lapisan yang saling terkait satu sama lain pada domain. Lapisan-lapisan yang perlu Anda ketahui dari DNS adalah:

1. Level Root Domain

Bagian level root dari DNS adalah lapisan yang menempati posisi paling atas. Anda dapat mengetahui level root dengan cara melihat bagian titik (.) di sebuah URL (Uniform Resource Locator).

URL adalah kumpulan berbagai karakter dengan format yang sudah memenuhi standar tertentu supaya dapat diakses secara umum.

Dengan adanya URL, Anda dapat mengakses ragam informasi dalam bentuk dokumen, gambar maupun teks.

2. Level Top Domain

Bagian top domain DNS adalah bentuk ekstensi dari sebuah URL yang posisinya berada di bagian depan level root domain.

Pada bagian ini, level top domain, atau biasa disingkat dengan sebutan LTD, mempunyai dua jenis, yakni CCTLD (Country Code Top Level Domain) dan GTLD (Generic Top Level Domain).

Sama seperti namanya, CCTLD adalah kode khusus yang hanya berlaku pada wilayah tertentu saja pada sebuah negara.

Misalnya, ketika Anda melihat URL yang di bagian belakangnya diakhiri .id, berarti situs tersebut berada di wilayah Indonesia, .jpn di wilayah Jepang, dan .sgp di wilayah Singapura.

Sedangkan GTLD sifatnya lebih global dan universal karena dapat digunakan di berbagai macam negara, seperti akhiran .com, .net, dan .org.

3. Level Second Domain

Level second domain adalah nama dari sebuah situs. Misalnya saja www.parboaboa.com. Nah, nama “parboaboa” merupakan level second domain yang diperuntukkan sebagai identitas situs ketika diakses.

4. Level Third Domain

Menempati posisi paling rendah dalam hierarki DNS, Level Third Domain lebih dikenal dengan sebutan sub-domain yang lokasinya berada pada bagian kiri level second domain.

5. Hostname

Hostname mempunyai posisi paling awal di sebuah URL yang menunjukkan fungsi dari sebuah situs di internet, misalnya saja seperti https://parboaboa.com. Nah, bagian https itulah yang disebut sebagai hostname.

Demikianlah informasi mengenai DNS, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara kerjanya. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS